Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Batu Bara China Anjlok Akibat Kelebihan Produksi

KAMIS, 19 DESEMBER 2024 | 14:37 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga komoditas batu bara China dilaporkan tertekan akibat produksi yang melampaui permintaan pada awal musim dingin ini.

Sejak akhir September 2024, harga batu bara pembangkit listrik China tercatat turun sekitar 9 persen. Penurunan ini membawa harga komoditas itu turun ke level terendah dalam 18 bulan, yaitu 790 Yuan per ton (Rp1,7 juta).

Kondisi ini cukup kontras dengan tren biasanya, di mana permintaan bahan bakar fosil meningkat saat musim dingin karena lonjakan konsumsi listrik. Namun, stok batu bara yang melimpah serta pertumbuhan ekonomi yang lesu terus membebani harga komoditas energi tersebut.

"Berlimpahnya persediaan menghancurkan pasar," ujar analis dari Asosiasi Transportasi dan Distribusi Batu Bara China, Han Lei, seperti dikutip dari Reuters pada Kamis 19 Desember 2024.

Ia menjelaskan bahwa pembangkit listrik bahkan harus membuang stok batu baranya akibat kelebihan pasokan.

Han juga memperkirakan harga batu bara akan turun lebih jauh hingga mencapai 730 Yuan per ton menjelang liburan Tahun Baru Imlek pada akhir Januari. Namun, pemulihan harga diperkirakan membutuhkan waktu lebih lama jika stok tetap tinggi.

Produksi batu bara China mencatat rekor tertinggi pada November 2024, didorong oleh kebijakan pemerintah yang memprioritaskan keamanan energi daripada pengurangan emisi. Impor batu bara juga meningkat signifikan. 

Langkah ini merupakan bagian dari strategi yang dimulai pada 2022, ketika invasi Rusia ke Ukraina dan sempat menyebabkan lonjakan harga energi global dan kekurangan listrik di China.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya