Mantan narapidana terorisme (Napiter), Kiki Muhammad Iqbal/Ist
Jelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), kewaspadaan terhadap ancaman keamanan seperti aksi terorisme semakin diperkuat.
Mantan narapidana terorisme (Napiter) yang kini beralih menjadi pendakwah, Ustaz Kiki Muhammad Iqbal, menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan masyarakat untuk menjaga keamanan.
“Jika ada ancaman seperti hoaks tentang bom, kita harus menyikapinya dengan seimbang. Tetap waspada, tapi jangan takut. Masyarakat harus percaya pada pemerintah dan pihak berwajib," kata Kiki lewat keterangan tertulisnya, Rabu 18 Desember 2024.
Kiki mengungkapkan perilaku teroris yang harus diwaspadai. Dia mencontohkan kelompok seperti Jamaah Ansharut Daulah (JAD) menjadi radikal karena pemahaman ideologi mereka yang mudah mengkafirkan orang lain.
"Pemahaman ini berpotensi berujung pada aksi teror, sehingga harus diwaspadai,” tambahnya.
Meski demikian, Kiki optimis upaya penanggulangan terorisme yang telah dilakukan pemerintah dan masyarakat akan membuahkan hasil.
Di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kiki mengajak masyarakat untuk mendukung dan mendoakan agar pemerintah mampu menjaga keamanan nasional.
Sejalan dengan hal tersebut, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) telah melakukan serangkaian pemantauan terhadap penyebaran paham radikalisme di dunia siber menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Jika ditemukan konten atau narasi seperti anti-NKRI atau menolak demokrasi, kami akan berkoordinasi dengan Komdigi untuk melakukan pemutusan akses agar penyebarannya bisa direduksi,” kata Kepala BNPT, Komjen Eddy Hartono.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga telah memastikan Densus 88, BIN, dan BNPT bersinergi untuk mencegah ancaman teror menjelang perayaan Nataru.
Dengan pengawasan ketat dan kerja sama, masyarakat diharapkan dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan tenang.