Berita

Yusril Ihza Mahendra/Repro

Politik

Langkah Sistemik, Pecandu Narkotika Bakal Dilatih Militer dan Garap Pertanian

MINGGU, 15 DESEMBER 2024 | 21:05 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, Hak Asasi Manusia (HAM), Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra bakal melakukan langkah sistemik untuk memperbaiki aturan hukum yang berlaku selama ini dengan menyesuaikan keadaan saat ini.

Salah satunya, kata Yusril, dalam hal menghadapi pemberantasan narkotika yang menyerang anak-anak muda Indonesia sebagai korban dari barang haram tersebut.

Yusril mengatkan bahwa Presiden Prabowo Subianto keras terhadap bandar narkotika yang merusak generasi bangsa. Namun, Presiden Prabowo tidak akan memenjarakan para korban narkotika tapi akan dilatih militer. 

“Tapi beliau lebih membuka kesempatan bagi (anak muda). Ini kan ada rencana untuk memberikan rehabilitas amnesti kepada anak-anak muda usia produktif, yang menjadi korban narkotika nanti masuk komcat, dilatih militer dan kemudian suruh bergerak di bidang pertanian,” kata Yusril dalam acara diskusi virtual Forum Insan Cita bertemakan Agenda Pemberantasan Korupsi Kabinet Merah Putih, yang dihadiri oleh sejumlah guru besar dan juga doktoral bidang hukum dan ham, Minggu malam, 15 Desember 2024.

Yusril menambahkan, anak-anak muda yang terlibat narkotika akan disuruh menggarap lahan pertanian milik negara sebagai upaya untuk mendorong swasembada pangan. 

“(lahan)Di Papua dan Kalimantan, karena pemerintah mempunyai rencana untuk membangun berapa juta hektar lahan pertanian.  Jadi jangan anak muda-muda itu dipenjarakan di situ, keluarin aja,” ucapnya.

Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto peduli terhadap generasi muda. Tampak keras di luar namun memiliki kelembutan hati untuk mengubah nasib bangsa ke depan. 

“Pak Prabowo kurang lebih seperti itu kelihatan keras tapi kadang hatinya lunak dia nggak ada dendam pada orang lawan-lawannya dibikin susah dia maafkan semua,” tutupnya.


Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya