Berita

Representative Image/Net

Dunia

Iran Ketahuan Latih Militan Polisario di Suriah

MINGGU, 15 DESEMBER 2024 | 18:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pasukan oposisi Suriah berhasil mengungkap pelatihan militer yang diberikan Iran terhadap 30 militan Polisario di Aleppo.

Pengungkapan ini semakin meningkatkan kekhawatiran tentang pengaruh Iran yang meluas di Afrika Utara dan perannya dalam melatih kelompok separatis.

Mengutip Marocco World News pada Minggu, 15 Desember 2024, puluhan militan Polisario ditangkap di pedesaan Aleppo setelah ditinggalkan oleh pasukan rezim Assad selama bentrokan baru-baru ini.

Mantan wakil Irak Omar Abdul Sattar mengatakan para militan berada di bawah pengawasan penasihat militer Iran Borhashmi di kamp Tindouf kemudian dikirim ke Suriah dengan bantuan Aljazair.

“Setelah menyelesaikan pelatihan khusus di bawah penasihat militer Iran di kamp Tindouf, mereka memasuki Suriah beberapa bulan lalu menggunakan paspor Aljazair,” kata seorang sumber keamanan Maroko kepada situs web berita lokal.

Sumber diplomatik mengindikasikan bahwa Aljazair secara aktif mencari mediasi Turki untuk pembebasan militan tersebut, mengingat pengaruh Turki atas kelompok oposisi Suriah.

Rincian lebih lanjut tentang keterlibatan Iran muncul melalui Fahad Almasri, kepala Front Keselamatan Nasional Suriah, yang mengungkapkan aktivitas Iran mengirim sekitar 200 elemen Polisario ke Suriah selatan. 

"Garda Revolusi Iran telah mengirim sekitar 200 elemen Polisario, yang didukung oleh Aljazair dan Iran, ke Suriah selatan," ungkap Almasri. 

Almasri mengungkapkan bahwa Iran telah melatih elemen Polisario di lokasi tentara Suriah di pedesaan Daraa selama tiga tahun terakhir.

Dia mempertanyakan motif Aljazair dalam mendukung Polisario dalam permusuhannya terhadap Maroko sambil mempertahankan dukungan kuat untuk rezim Al-Assad di Suriah dan memihak Republik Islam Iran untuk melawan rakyat Suriah.

Tokoh oposisi Suriah menekankan bahwa pengerahan elemen Polisario oleh Iran di Suriah memperkuat tuntutan internasional untuk menetapkan organisasi ini sebagai kelompok teroris.

Front Polisario tidak hanya mengancam integritas teritorial Maroko, tetapi juga menimbulkan ancaman terhadap sistem keamanan regional. 

Ini bukan pertama kalinya Front Polisario terlibat dalam konflik regional. 

Pada tahun 2011, militan kelompok tersebut bertempur bersama pasukan Gaddafi di Libya, meskipun dukungan mereka gagal mencegah keruntuhan rezim tersebut. 

Kehadiran militan Polisario di Suriah menggarisbawahi strategi Iran yang lebih luas untuk memperluas pengaruhnya di wilayah Maghreb. 

Analis keamanan berpendapat bahwa dengan memperkuat Polisario secara militer, Teheran bermaksud menciptakan zona ketidakstabilan baru, yang berpotensi mengancam keamanan regional, melampaui sekadar integritas teritorial Maroko.

Maroko tahun 2018 memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran atas peran Teheran dalam mempersenjatai dan melatih militan Polisario melalui Hizbullah. 

Sumber-sumber diplomatik secara konsisten menunjukkan peran Aljazair sebagai fasilitator dalam aliansi ini, yang menyediakan dukungan operasional yang diperlukan antara kelompok separatis, Hizbullah, dan Iran.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya