Berita

Donald Trump dan Xi Jinping, (Foto: AFP)

Bisnis

Trump Lunakkan China, Dolar AS Sempat Rp16.018

SABTU, 14 DESEMBER 2024 | 00:44 WIB | OLEH: ADE MULYANA

BARU saja sikap optimis berupaya tumbuh dengan sokongan rilis data inflasi, pelaku pasar kini justru kembali sengsara. Adalah rilis data indeks harga produsen atau sering disingkat PPI di AS yang memperlihatkan lonjakan sebesar 0,4 persen. Rilis data ini memantik sikap pesimis pelaku pasar karena dinilai akan mementahkan prospek penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed.

Sebelumnya pelaku pasar mengharapkan pertumbuhan sebesar 0,2 persen yang dinilai sebagai cukup ideal bagi The Fed dalam melakukan penurunan suku bunga lanjutan. Ekspektasi pelaku pasar pada langkah penurunan suku bunga lanjutan oleh The Fed kini berada dalam keraguan serius.

Akibatnya, tekanan jual kembali berlanjut hingga meruntuhkan seluruh mata uang utama dunia. Nilai tukar Euro, Poundsterling, Dolar Australia dan Dolar Kanada kompak menjejak zona penurunan signifikan pada sesi perdagangan Kamis malam waktu Indonesia Barat usai rilis data PPI tersebut.


Pantauan juga memperlihatkan, keruntuhan mata uang utama dunia tersebut yang masih bertahan hingga sesi perdagangan penutupan pekan ini di Asia. Mata uang Asia akhirnya turut terhajar pelemahan setelah merosot dalam beberapa hari sesi perdagangan sebelumnya.

Sentimen lain kemudian datang dari sikap China menyambut kepemimpinan Trump di Gedung Putih. Pernyataan Presiden Xi Jinping dalam pertemuan komunitas bisnis AS-China dinilai investor sebagai langkah melunak, dengan menekankan bahwa tak ada yang memang dalam perang dagang, namun semua pihak akan memang dalam kerja sama.

Sikap lunak China ini dipandang sebagai akibat situasi ekonomi China yang sedang sulit dan prospek kian suram bila Trump memenuhi janjinya untuk menaikkan tarif masuk produk asal China yang akan memukul keras kinerja ekspor negeri tirai bambu itu.

Rangkaian situasi tersebut menghantarkan Rupiah merosot semakin dalam. Rupiah terpantau konsisten menjejak zona pelemahan di sepanjang sesi perdagangan. Hingga ulasan ini disunting, Rupiah tercatat bertengger di kisaran Rp15.990 per Dolar AS atau merosot signifikan 0,45 persen. Sementara pantauan pada situs bloomberg.com memperlihatkan Rupiah yang telah tembus level psikologis nya di kisaran Rp16.000 per Dolar AS dengan sempat menjejak kisaran Rp16.018 per Dolar AS.

Sementara pantauan pada mata uang Asia secara keseluruhan menunjukkan, gerak merosot yang seragam. Rupiah bersama Baht Thailand kini tercatat sebagai mata uang dengan pelemahan tertajam di Asia. Sedangkan Dolar Hong Kong dan Rupee India berupaya menjejak zona penguatan tipis namun rentan beralih melemah.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya