Berita

Gerbong Nusantara. /RMOL

Politik

Kritisi Kinerja Polri di Pilpres dan Pilkada 2024, Ini Tuntutan Gerbong Nusantara

JUMAT, 13 DESEMBER 2024 | 21:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sekelompok anak muda yang tergabung dalam gerakan Gerbong Nusantara, mengkritisi kinerja POLRI terkait keterlibatannya dalam Pemilu Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. 

Inisiator Gerbong Nusantara, Seno Bagaskoro, menyatakan bahwa kemerosotan kualitas demokrasi, hukum, dan tatanan berbangsa menjadi ancaman serius bagi masa depan Indonesia.

Seno menyebutkan bahwa kebohongan publik, tindakan semena-mena, dan intimidasi yang dilakukan oleh aparat kepolisian selama Pemilu dan Pilkada telah merusak kepercayaan masyarakat terhadap Polri. 

Menurutnya, hal ini menunjukkan perlunya reformasi dalam tubuh Polri agar institusi ini dapat kembali profesional dan berwibawa dalam menegakkan hukum yang adil bagi seluruh masyarakat.

“Kerusakan dalam sistem demokrasi, hukum, dan tatanan berbangsa dan bernegara telah menghancurkan fondasi pemerintahan negara. Kebohongan publik, tindakan semena-mena dan intimidasi yang melekat di tubuh Polri menjadi penyebab turunnya martabat, integritas hingga kepercayaan publik terhadap institusi ini,” tegas Seno saat jumpa pers di Tjikini Lima, Menteng, Jakarta Pusat, pada Jumat 13 Desember 2024. 

Sebagai bentuk protes, Gerbong Nusantara mengajukan lima tuntutan utama melalui sebuah petisi yang menyerukan tindakan tegas terhadap penyalahgunaan kekuasaan di tubuh Polri dan kebijakan pemerintah yang dinilai merugikan rakyat. Tuntutan tersebut dibacakan secara bergiliran, antara lain:

1. Pembentukan Komite Investigasi Independen, untuk menyelidiki penyalahgunaan kekuasaan di tubuh POLRI, serta dugaan penyalahgunaan kekuatan Polri dalam Pilpres dan Pilkada 2024.

2. Desakan kepada DPR RI, untuk menggunakan hak penyelidikan mereka guna mengusut dugaan penyalahgunaan kekuasaan di Polri dan memastikan bahwa prinsip-prinsip Tribrata dan Catur Prasetya dijalankan dengan baik oleh seluruh anggota Polri.

3. Penggantian Kapolri, mendukung seruan dari Amnesty International yang meminta agar Jenderal Listyo Sigit dicopot dari jabatannya sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia, demi menjaga integritas dan martabat Polri sebagai institusi yang setia kepada rakyat, bangsa, dan negara.

4. Penolakan terhadap kenaikan PPN 12%, dengan tuntutan agar pemerintah lebih fokus pada peningkatan kesejahteraan rakyat melalui perbaikan sistem ekonomi dan pendidikan.

5. Kembalinya Demokrasi Substansial, dengan menekankan pentingnya politik yang berlandaskan pada kekuasaan rakyat sebagai subjek politik, serta menghindari kartelisasi politik dan memastikan desentralisasi politik berjalan sesuai etika demokrasi substansial.

Turut hadir inisiator Gerbong Nusantara lainnya Melki Sadek Huang, Virdian Aurellio, MS Mujab.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya