Berita

Dok Foto/Ist

Nusantara

KNTI Gelar Rembuk Pangan Pesisir Wujudkan Asta Cita Prabowo

JUMAT, 13 DESEMBER 2024 | 05:12 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) berhasil menyelenggarakan kegiatan Rembuk Pangan Pesisir di 35 Kabupaten/kota basis KNTI pada 1-10 Desember 2024. 

Puncaknya, KNTI melaksanakan Rembuk Pangan Pesisir Nasional di Anjungan Jawa Tengah, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta pada Kamis, 12 Desember 2024. 

Kegiatan ini turut dihadiri pengurus KNTI dan badan otonom perempuan KPPI (Kesatuan Perempuan Pesisir Indonesia) serta badan otonom kepemudaan Kesatuan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Pesisir Indonesia (KPPMPI).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Niko Amrullah menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud komitmen KNTI untuk berpartisipasi dalam mewujudkan swasembada pangan dan juga program Makan Bergizi Gratis yang menjadi prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto.

“Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat menghasilkan rumusan rekomendasi dalam memperkuat ekosistem kemandirian dan kedaulatan pangan dari laut, serta mempererat tali silaturahmi di antara kita semua,” terang Niko.

Lanjut dia, pihaknya berharap ada ikhtiar bersama untuk memperkuat ekosistem kemandirian dan kedaulatan pangan dari laut, dapat terwujud melalui kegiatan rembuk perempuan pesisir.

Sementara itu, Ketua Umum KNTI Dani Setiawan menyampaikan komitmen mendukung agenda kemandirian pangan pemerintah, khususnya pesisir.

“Kami mendukung kemandirian pangan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran, kami siap bersama-sama berjuang agar pangan dari kelautan perikanan menjadi pangan unggulan. Sekaligus menjawab persoalan krisis pangan dalam negeri dan dunia,” ujar Dani.

“Kami percaya dapat terwujud itu semua, karena nelayan kita kuat, tangguh dan berani. Selain itu, pembudidaya kita juga sangat produktif, sehingga sektor kelautan perikanan akan mampu mencukupi kebutuh protein dalam negeri dan dunia,” jelasnya.

Dani menyampaikan bahwa Koperasi KNTI siap ikut andil dalam mensukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

“Keterlibatan koperasi nelayan dalam MBG akan mendorong kesejahteraan nelayan,” ungkap dia. 

Selain itu, Dani juga menyampaikan tentang pentingnya menjaga kesehatan laut sebagai ekosistem sumber daya penghasil pangan. 

“Laut yang kotor dan rusak, akan menyebabkan kemiskinan nelayan. Oleh karena itu, KNTI melakukan langkah-langkah untuk mendorong keberlanjutan lingkungan atau ekosistem laut, sebagai wujud nyata menjaga sumber daya pangan dan kesejahteraan nelayan,” tegasnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim, Dandy Satria Iswara yang hadir mewakili Menteri Koordinator Bidang Pangan, menyampaikan bahwa Kemenko Bidang Pangan dibentuk untuk mendukung program Asta Cita Presiden nomor dua yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi syariah, ekonomi digital, ekonomi hijau dan ekonomi biru.

“Swasembada pangan ditargetkan akan dicapai pada 2027. UU pangan mengamanatkan Kemandirian Pangan, Ketahanan Pangan, Kedaulatan Pangan, dan Keamanan Pangan. Negara harus memiliki kemampuan dalam memproduksi pangan yang beraneka ragam dalam negeri untuk menjamin kebutuhan pangan dan ketersediaan pangan yang berdaulat dan aman untuk dikonsumsi dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi, dan kearifan lokal,” jelas Dandy.

Lanjut dia, pemerintah sesuai dengan amanat undang-undang harus menyiapkan sarana dan prasarana dalam melakukan kegiatan usaha, memberikan kepastian usaha yang berkelanjutan, memperkuat kapasitas nelayan pembudidaya dan petambak garam kecil, menumbuhkembangkan sistem pembiayaan dan kelembagaan, melindungi dari risiko bencana alam, perubahan iklim, serta pencemaran; dan memberikan jaminan keamanan dan keselamatan serta bantuan hukum atas permasalahan yang dihadapi.

“Perikanan tangkap secara nasional menunjukkan bahwa peran nelayan kecil sangat besar dengan porsi armada lebih dari 90 persen dari armada perikanan tangkap nasional, dengan produksi hasil tangkapan lebih dari 70 persen dari produksi perikanan tangkap secara nasional,” bebernya. 

“Dengan demikian maka pemerintah sudah seharusnya memberikan perhatian lebih besar terhadap nelayan kecil melalui kebijakan-kebijakan yang lebih berpihak kepada pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kapasitas nelayan kecil,“ pungkas Dandy.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

Haris Moti Yakin Pilkada Jakarta Lanjut Dua Putaran

Kamis, 05 Desember 2024 | 16:33

Informasi Dirut BNI Terlibat Pembiayaan Usaha Michael Timothy-KoinWorks Menyesatkan

Jumat, 06 Desember 2024 | 15:44

Try Sutrisno Minta LaNyalla Tetap Perjuangkan UUD 1945 Naskah Asli

Sabtu, 07 Desember 2024 | 07:00

Pengakuan Aguan Bukti IKN Omong Kosong Besar

Selasa, 10 Desember 2024 | 06:41

Anak Mantan Wapres Try Sutrisno Jabat Pangkogabwilhan I

Selasa, 10 Desember 2024 | 00:11

UPDATE

Jakarta Tetap Magnet Wisata

Jumat, 13 Desember 2024 | 08:20

Mantan Anggota DPRD DKI Haji Beceng Meninggal Dunia

Jumat, 13 Desember 2024 | 07:44

RK-Suswono Keok, Kader PKS Tetap Bantu Warga

Jumat, 13 Desember 2024 | 07:38

Sebagian Wilayah Jakarta Hujan

Jumat, 13 Desember 2024 | 07:33

Program Baik Gubernur Terdahulu Harus Dilanjutkan Pramono-Rano

Jumat, 13 Desember 2024 | 07:02

Ungkap Harun Masiku, Kehadiran Yasonna Dinantikan KPK

Jumat, 13 Desember 2024 | 06:51

Yayasan Hatta Ajak Generasi Muda Teladani Sejarah dan Sikap Patriotisme

Jumat, 13 Desember 2024 | 06:22

Jakarta Benteng Terakhir Demokrasi di Tengah Kecurangan Pilkada

Jumat, 13 Desember 2024 | 05:59

Platform Unggulan Telkom Hadirkan Keamanan Data Pintar untuk Bisnis

Jumat, 13 Desember 2024 | 05:45

KNTI Gelar Rembuk Pangan Pesisir Wujudkan Asta Cita Prabowo

Jumat, 13 Desember 2024 | 05:12

Selengkapnya