Berita

Direktur Keuangan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Djunia Satriawan/Net

Hukum

Direktur Keuangan ASDP Djunia Satriawan Dipanggil KPK

KAMIS, 12 DESEMBER 2024 | 11:49 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Direktur Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Djunia Satriawan dipanggil tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam kasus dugaan korupsi proses kerja sama usaha (KSU) dan akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP tahun 2019-2022.

Jurubicara KPK, Tessa Mahardhika Sugiarto mengatakan, pada Kamis 12 Desember 2024, tim penyidik memanggil 2 orang petinggi di ASDP sebagai saksi.

"Pemeriksaan dilakukan di Gedung KPK Merah Putih," kata Tessa kepada wartawan, Kamis siang, 12 Desember 2024.

Kedua saksi yang dipanggil, yakni Djunia Satriawan selaku Direktur Keuangan, Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko ASDP, dan Greata Rachmadiningrum selaku Manager Aset ASDP.

Proses penyidikan dugaan korupsi di ASDP ini sudah berlangsung sejak 11 Juli 2024. Perhitungan awal, korupsi ini diduga merugikan keuangan negara mencapai Rp1,27 triliun.

Dalam proses penyidikan itu, tim penyidik telah melakukan upaya paksa penggeledahan dan penyitaan terhadap barang bukti yang berkaitan dengan perkara.

KPK juga telah mengeluarkan Surat Keputusan nomor 887/2024 tentang larangan bepergian ke luar negeri terhadap 4 tersangka.

Meskipun KPK belum secara resmi mengumumkan identitas 4 tersangka, para tersangka tersebut secara sendirinya telah mendeklarasikan diri sebagai tersangka melalui gugatan praperadilan melawan KPK ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Namun demikian, dalam gugatan praperadilan melawan KPK itu, keempat tersangka tersebut kalah. Keempat tersangka dimaksud, yakni Adjie selaku pemilik PT Jembatan Nusantara Grup, Ira Puspadewi (selaku Direktur Utama ASDP, Harry Muhammad Adhi Caksono selaku Direktur Perencanaan dan Pengembangan ASDP, dan Muhammad Yusuf Hadi selaku Direktur Komersial dan Pelayanan ASDP.



Populer

Bersurat ke Panglima TNI, Kolonel Laut Ade Permana Ajukan Peninjauan Kembali

Sabtu, 11 Januari 2025 | 22:59

Pengacara Gus Yasin Nyaris Pingsan Dikeroyok Belasan Debt Collector

Selasa, 14 Januari 2025 | 05:19

IKN Mangkraknya Lebih Spektakuler Dibanding Hambalang

Kamis, 16 Januari 2025 | 03:42

Mobil Dinas Menteri Plat RI 36 Viral di Medsos

Jumat, 10 Januari 2025 | 11:19

Beredar Dugaan Ada Perseteruan Intel di Balik Penemuan Jasad Pensiunan BIN

Selasa, 14 Januari 2025 | 18:30

Patwal Mobil RI 36 Diduga Milik Raffi Ahmad

Jumat, 10 Januari 2025 | 23:28

Mulyono Menuai Karma

Kamis, 16 Januari 2025 | 02:18

UPDATE

Surya Paloh Apresiasi 100 Hari Kerja Pemerintahan Presiden Prabowo

Senin, 20 Januari 2025 | 17:31

Warga New York Ngaku Jalankan Kantor Polisi Rahasia Tiongkok di Amerika

Senin, 20 Januari 2025 | 17:16

Bukan OTT, KPK Geledah Kantor Dinas PUPR Riau

Senin, 20 Januari 2025 | 17:14

Bertemu Dasco di Ruang Fraksi Nasdem, Surya Paloh: Kehangatan Komunikasi

Senin, 20 Januari 2025 | 17:03

Aksi Bikin Konten di Lokasi Kebakaran LA Viral, MKD DPR Segera Panggil Uya Kuya

Senin, 20 Januari 2025 | 16:54

Resmikan Ruang Fraksi Nasdem DPR, Surya Paloh Tekankan Perubahan Nyata untuk Rakyat

Senin, 20 Januari 2025 | 16:40

Token Kripto Baru Trump Melonjak, Kapitalisasi Tembus Rp150 Triliun Jelang Pelantikan

Senin, 20 Januari 2025 | 16:37

Sesuai Arahan Presiden, Menaker Dukung Desk Ketenagakerjaan Polri

Senin, 20 Januari 2025 | 16:36

TNI AL dan KKP Perlu Berdialog Selesaikan Masalah Pembongkaran Pagar Laut

Senin, 20 Januari 2025 | 16:22

Catatan Minor Pembantu Prabowo-Gibran di Tengah Tingginya Kepuasan Publik

Senin, 20 Januari 2025 | 16:15

Selengkapnya