Berita

Penghilangan paksa oleh aparta Pakistan di Balochistan masih terus terjadi./Amnesty International

Dunia

Penghilangan Paksa oleh Aparat Pakistan Terus Terjadi

KAMIS, 12 DESEMBER 2024 | 01:14 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Dua orang yang sempat dilaporkan hilang di Quetta, Pakistan, dilaporkan telah kembali. Sementara empat orang yang dinyatakan hilang di Distrik Kech masih belum ditemukan. Diduga, mereka ditangkap aparat keamanan tanpa pemberitahuan. 

Balochistan Post melaporkan, peristiwa penghilangan paksa itu terjadi di dua tempat dan waktu yang berbeda. 

Insiden di Kech terjadi pada Sabtu dini hari, 7 Desember 2024, tepatnya di daerah Sholeeg, Dasht.


Sumber-sumber lokal menyatakan bahwa pasukan Pakistan melakukan penggerebekan di daerah tersebut sekitar pukul 1.00 dini hari. Mereka menahan empat orang dan membawanya ke lokasi yang dirahasiakan. Para saksi menduga bahwa personel keamanan yang terlibat mendobrak pintu dan melakukan kekerasan fisik terhadap penduduk.

Orang-orang yang ditahan telah diidentifikasi sebagai Haji Hasil, Abdul Salam (putra Haji Hasil), Yasir (putra Abdullah), dan Salim (putra Qadir Bakhsh). Pihak berwenang belum merilis pernyataan resmi mengenai penahanan mereka.

Secara terpisah, dua orang yang hilang secara paksa awal tahun ini di Quetta telah dipastikan telah kembali ke rumah. Balochistan Post melaporkan bahwa Ghulam Nabi putra Haji Noor Ahmed Satakzai, dan Naeem putra Gulzar Satakzai, diculik pada 6 Agustus 2024.

Kedua pria tersebut, yang bekerja sebagai penambang batu bara, kini telah dibebaskan, dan keluarga mereka mengumumkan kepulangan mereka.

Masalah penghilangan paksa di Balochistan tetap menjadi masalah hak asasi manusia yang serius dan terus-menerus. Selama bertahun-tahun, banyak individu, termasuk aktivis politik, jurnalis, mahasiswa, dan warga sipil, dilaporkan telah diculik, yang sering kali diduga dilakukan oleh pasukan keamanan negara atau badan intelijen.

Penghilangan ini sering kali dikaitkan dengan pemberontakan yang sedang berlangsung di wilayah yang kaya sumber daya tetapi terpinggirkan secara politik, tempat tuntutan untuk otonomi atau kemerdekaan yang lebih besar telah lama ada.

Banyak korban penghilangan paksa diyakini ditahan di fasilitas rahasia tanpa diadili, menjadi sasaran penyiksaan, dan dilarang menghubungi keluarga mereka, sehingga membuat orang-orang terkasih berada dalam ketidakpastian yang menyakitkan tentang nasib mereka, Balochistan Post melaporkan.

Pemerintah Pakistan telah berulang kali membantah terlibat dalam insiden ini. Namun, organisasi hak asasi manusia dan aktivis lokal terus mendokumentasikan pola penghilangan paksa, yang memicu protes luas dan kecaman internasional.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya