Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

AS Jatuhkan Sanksi ke Perusahaan Siber China atas Serangan Ransomware Mematikan

RABU, 11 DESEMBER 2024 | 13:59 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Perusahaan keamanan siber China, Sichuan Silence, dijatuhi sanksi oleh pemerintah Amerika Serikat (AS) atas serangan siber ambisius yang menurut pejabat Departemen Keuangan AS dapat menewaskan orang.

Dalam keterangannya, Departemen Keuangan mengatakan pada Selasa 10 Desember 2024, bahwa perusahaan yang berkantor pusat di Chengdu dan salah satu karyawannya, Guan Tianfeng, menyebarkan perangkat lunak berbahaya ke lebih dari 80.000 firewall yang dijalankan oleh ribuan perusahaan di seluruh dunia pada bulan April 2020.

Dikutip dari Reuters, Rabu 11 Desember 2024, perangkat lunak berbahaya tersebut tidak hanya mencuri data, tetapi juga digunakan untuk menyebarkan ransomware, yang melumpuhkan jaringan perusahaan dengan mengenkripsi data. 


Pernyataan tersebut mengatakan tiga lusin firewall melindungi sistem perusahaan infrastruktur penting dan bahwa, jika peretasan tersebut tidak digagalkan atau dikurangi, dampak potensial dapat mengakibatkan cedera serius atau hilangnya nyawa manusia.

Secara khusus, pernyataan tersebut mengatakan bahwa sebuah perusahaan energi yang menjadi sasaran peretasan Sichuan Silence "terlibat aktif dalam pengeboran" selama serangan tersebut. 

"Jika peretasan tersebut tidak digagalkan, pernyataan tersebut mengatakan, itu dapat menyebabkan rig minyak tidak berfungsi," kata kementerian.

Guan didakwa secara terpisah atas tuduhan konspirasi untuk melakukan penipuan komputer dan kawat, menurut dakwaan Departemen Kehakiman yang dipublikasikan pada hari Selasa.

FBI menawarkan 10 juta Dolar AS untuk informasi tentang pria berusia 30 tahun itu, perusahaannya, atau dugaan aktivitas peretasan yang mereka lakukan.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya