Berita

Pendukung Imran Khan menghadapi gas airmata yang ditembakkan aparat keamanan dalam demonstrasi tanggal 26 November 2024 di Islamabad./CNN

Dunia

Imran Khan Ajak Pembangkangan Sipil, Situasi Pakistan Makin Tidak Terkendali

MINGGU, 08 DESEMBER 2024 | 09:42 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Mantan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan menyerukan pembangkangan sipil yang akan dimulai pada 14 Desember 2024. Dari akun X-nya, Khan menyerukan pembebasan pekerja Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI) dan pembentukan komisi yudisial untuk menyelidiki secara transparan peristiwa 9 Mei 2023 dan 26 November 2024.

Pada 9 Mei, protes PTI meletus menyusul penangkapan Khan, yang memicu bentrokan keras dengan pasukan keamanan. Banyak pemimpin dan pekerja PTI ditahan, dengan tuduhan partai tersebut melakukan konspirasi untuk menekan gerakan mereka.

Sementara pada 26 November, demonstrasi besar PTI di Islamabad menuntut pembebasan Khan dan pekerja lainnya. Pemerintah menanggapi dengan tegas, dengan PTI mengklaim beberapa pengunjuk rasa terbunuh atau terluka dan ratusan dipenjara, meskipun para pejabat membantah tuduhan ini.

“Pada tahap pertama gerakan pembangkangan sipil, kami akan mengimbau warga Pakistan di luar negeri untuk membatasi pengiriman uang dan memulai kampanye boikot. Pada tahap kedua, kami akan meningkatkannya lebih jauh,” tulis Imran Khan seperti dikutip The Media Line.

Ia menuduh negara telah membangun kediktatoran dan meminta Mahkamah Agung untuk campur tangan, menuduh bahwa pekerja politik menjadi sasaran dan ratusan orang masih hilang.

Adapun saudara perempuan Khan, Aleema Khan, mendesak warga Pakistan di luar negeri untuk berhenti mengirim uang jika tuntutan tidak dipenuhi. “Sistem yang Anda yakini berfungsi karena IMF sebenarnya ditopang oleh kerja keras warga Pakistan di luar negeri,” katanya, Sabtu, 6 Desember 2024.

Uang kiriman sangat penting bagi ekonomi Pakistan, menyumbang 11,8 miliar dolar AS dari Juli hingga Oktober 2024, menurut Bank Negara. Para ahli berbeda pendapat tentang seruan Khan; sementara beberapa berpendapat keluarga akan memprioritaskan kebutuhan mereka, yang lain memperingatkan penurunan signifikan dalam uang kiriman dapat mengganggu stabilitas ekonomi.

Pemimpin senior PTI Shoaib Shaheen mengkritik pemerintah, peradilan, dan proses pemilihan, mengklaim pemerintahan saat ini mengabaikan keinginan rakyat.

“Apa pilihan lain yang kita miliki selain pembangkangan sipil?” katanya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya