Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Erick Ingin Maskapai Pelat Merah Tambah Armada, Segini Dana yang Dimiliki Garuda

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 12:41 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Indonesia berencana menambah jumlah armada pesawat untuk tahun 2025. 

Menteri BUMN Erick Thohir menginstruksikan maskapai pelat merah seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), Citilink, dan Pelita Air untuk memperkuat armada mereka dengan membeli lebih banyak pesawat dari Boeing, produsen asal Amerika Serikat AS.

Dalam pertemuannya dengan perwakilan bisnis AS, Kamala Shirin Lakhdhir, di Kementerian BUMN baru-baru ini, Erick mengungkapkan,  pentingnya kerja sama dengan Boeing mengingat jumlah pesawat komersial di Indonesia saat ini hanya 390 unit, jauh dari target yang seharusnya mencapai 700 unit. 


Pertemuan Erick dengan Kamala Shirin adalah tindak lanjut dari kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke AS beberapa waktu lalu.

Kata Erick, pengadaan pesawat harus mempertimbangkan berbagai opsi, baik dari Boeing, Airbus, Comac (China), maupun produsen lain seperti Rusia, meski nampaknya ia lebih memprioritaskan Boeing untuk maskapai-maskapai BUMN. 

Kerja sama dengan Boeing, selain sebagai upaya menyeimbangkan neraca perdagangan dengan AS, ia juga berharap kerja sama ini bisa membuka jalan bagi BUMN ke pasar internasional, khususnya pasar AS.

Namun begitu, Erick menekankan penting memiliki peta jalan yang jelas. Ia akan memastikan proses negosiasi antara Garuda, Citilink, Pelita Air, dan pihak leasing company berjalan sesuai rencana. 

Erick pun meminta agar Exim Bank dan perusahaan leasing terkait bisa bernegosiasi dengan maskapai pelat merah.

Kerja sama Indonesia dengan AS terkait pengadaan pesawat telah berjalan baik. 

Bahkan, Garuda dengan Boeing telah menandatangani perjanjian untuk membeli 50 unit Boeing 737 Max 8. 

Namun, hingga akhir 2021, sebanyak 49 unit dari pesanan tersebut belum dikirimkan.

Penundaan pengiriman ini terkait dengan insiden yang menimpa Boeing 737 Max 8 beberapa tahun lalu. Namun, meski sempat ada hambatan, langkah Erick untuk mendorong pembelian pesawat Boeing dinilai menjadi angin segar bagi industri penerbangan nasional. 

Menurut Erick, kerja sama pengadaan pesawat itu harus dilakukan karena dalam 10 tahun lagi penerbangan Indonesia dapat "terbelenggu" dengan jumlah pesawat yang kurang. 

Kerja sama Ini diharapkan dapat membantu  Garuda dan maskapai pelat merah lainnya untuk memperkuat posisi mereka di pasar domestik maupun internasional.

Saat ini, Garuda memiliki 159 pesawat.  Angka ini jauh menurun dibandingkan sebelum pandemi yang mencapai 210 unit. 

Penurunan signifikan terjadi selama tahun 2021-2022 akibat dampak pandemi. Saat ini, Garuda fokus pada optimalisasi armada yang tersedia sambil terus merancang rencana pengadaan baru.

Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dikutip Sabtu 7 Desember 2024, Garuda Indonesia mencatatkan total uang muka untuk pembelian pesawat sebesar Rp 494 miliar. 

Rinciannya adalah Rp 383,49 miliar untuk pesawat Boeing, Rp 77,59 miliar untuk Airbus, dan Rp 33,13 miliar untuk ATR 72-600.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya