Berita

Ilustrasi/Net

Tekno

Misi NASA Bawa Manusia Kembali ke Bulan Ditunda hingga Tahun Depan

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 11:50 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Misi Artemis II dan III NASA yang bertujuan membawa manusia kembali ke Bulan kembali ditunda dengan alasan masalah teknis. 

Dengan demikian, misi tersebut kini diharapkan akan berlangsung tahun depan dan tahun berikutnya, hampir dua tahun lebih lambat dari yang direncanakan semula.

Diluncurkan pada tahun 2017, misi Artemis diberi nama sesuai nama Dewi Bulan Yunani, saudara kembar Apollo. 

NASA memilih menggunakan nama tersebut sebagai penghormatan atas upaya bersejarahnya untuk mendaratkan manusia pertama di Bulan pada tahun 1969, karena proyek terbarunya bermaksud untuk mendaratkan wanita pertama di permukaan bulan.

Dikutip dari RT, Sabtu 7 Desember 2024, program Artemis akan menggunakan pesawat ruang angkasa Orion yang sebagian dapat digunakan kembali dan diproduksi oleh Lockheed Martin yang berbasis di AS dan Airbus yang berbasis di Eropa, serta roket Sistem Peluncuran Luar Angkasa (SLS) buatan AS.  

Badan antariksa AS mengatakan pada Kamis 5 Desember 2024, bahwa mereka telah melakukan pengujian ekstensif untuk memahami risiko yang akan dihadapi astronot kami saat mencapai tujuan pendaratan kembali di Bulan.

"Pengujian tersebut telah mengidentifikasi akar penyebab masalah pelindung panas Orion," kata NASA.

Menurut NASA, misi Artemis II sekarang dijadwalkan pada April 2026, sementara Artemis III diperkirakan akan berlangsung paling cepat pada pertengahan 2027.

Rencana awal badan tersebut memperkirakan bahwa dua astronot AS, termasuk seorang wanita, akan menginjakkan kaki di Bulan paling cepat tahun ini, lebih dari setengah abad setelah NASA mengumumkan bahwa astronot Neil Armstrong telah mengambil langkah pertama di permukaannya pada tanggal 21 Juli 1969. 

Misi Artemis I dan Artemis II menetapkan bahwa pesawat ruang angkasa Orion akan terbang mengelilingi satu-satunya satelit alami Bumi terlebih dahulu dalam mode otomatis, dan kemudian dengan awak di dalamnya, sebelum mendarat.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya