Berita

Warga Korea Selatan menyaksikan pengumunan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-Yeol pada Selasa tengah malam, 3 Desember 2024.

Dunia

Kata Korut tentang Darurat Militer Korsel: Konyol, Absurd, dan Mengejutkan

SABTU, 07 DESEMBER 2024 | 07:28 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Republik Rakyat Demokratik Korea atau Korea Utara juga terkejut mendengar darurat militer yang diumumkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol pada Selasa malam, 3 Desember 20204. 

Sumber tidak resmi Kedutaan Korea Utara di Jakarta mengatakan, deklarasi darurat militer itu konyol (ridiculous), tidak masuk akal (absurd), dan mengejutkan (surprising).   

“Mungkin dia mencoba mencari jalan keluar dari upaya pemakzulan dengan ide konyol ini,” ujar sumber tidak resmi Korut di Jakarta. 


“Darurat militer itu dibatalkan enam jam setelah diumumkan. Sungguh absurd dan mengejutkan,” tambah sumber tidak resmi Korut itu. 

Ketika mengumumkan darurat militer, Presiden Yoon mengatakan, bahwa langkah ini terpaksa dia ambil untuk menghentikan manuver kelompok oposisi yang memiliki kaitan dengan Korea Utara.

“Saudara-saudara sekalian, saya menyatakan keadaan darurat militer untuk melindungi Republik Korea yang merdeka dari ancaman pasukan komunis Korea Utara, untuk membasmi kekuatan anti-negara pro-Korea Utara yang tidak tahu malu yang merampas kebebasan dan kebahagiaan rakyat kita, dan untuk menjaga tatanan konstitusional yang bebas,” ujar Presiden Yoon.

“Melalui keadaan darurat militer ini, saya akan membangun kembali dan melindungi Republik Korea yang merdeka, yang sedang jatuh ke jurang kehancuran nasional,” tambahnya.

Dia mengatakan, dirinya akan membasmi akar penyebab kehancuran nasional dan kekuatan anti-negara yang terus-menerus terlibat dalam perilaku jahat.

“Ini adalah langkah yang tidak dapat dihindari untuk menjamin kebebasan dan keselamatan rakyat, serta keberlanjutan bangsa dari agitasi kekuatan anti-negara yang berusaha menggulingkan sistem, dan untuk mewariskan negara yang tepat kepada generasi mendatang,” ujar Yoon sambil menambahkan bahwa dirinya akan  membasmi kekuatan anti-negara dan menormalkan bangsa dalam waktu sesingkat mungkin.

Yoon juga mengatakan, darurat militer mungkin ada beberapa ketidaknyamanan bagi warga negara yang baik yang telah percaya dan mengikuti nilai-nilai konstitusional demokrasi yang bebas.

“Tetapi kami akan berusaha untuk meminimalkan ketidaknyamanan tersebut,” demikian Yoon.

Enam jam kemudian Yoon mencabut darurat militer. Dan kini menghadapi ancaman pemakzulan yang semakin nyata.  

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya