Berita

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin/Net

Dunia

Pakta Pertahanan Korut-Rusia Mulai Berlaku, Blok Barat Waspada

KAMIS, 05 DESEMBER 2024 | 16:38 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pakta pertahanan bersejarah antara Korea Utara dan Rusia, yang ditandatangani Juni lalu, sudah mulai berlaku setelah kedua belah pihak bertukar dokumen ratifikasi. 

Mengutip laporan Kantor Berita Resmi KCNA pada Kamis, 5 Desember 2024, dokumen ratifikasi itu sudah mulai berlaku perhari Rabu, 4 Desember 2024.

"Kesepakatan ini mulai berlaku sejak Rabu, 4 Desember 2024 ketika dokumen ratifikasi dipertukarkan di Moskow oleh wakil menteri luar negeri kedua negara, Kim Jong Gyu dan Andrei Rudenko," tulis KCNA.


Dikatakan bahwa pakta tersebut akan memberikan kekuatan pendorong yang mempercepat pembentukan tatanan dunia multipolarisasi yang independen dan adil tanpa dominasi. 

Peresmian implementasi perjanjian pertahanan terjadi ketika Amerika Serikat dan Korea Selatan menuduh Korea Utara yang bersenjata nuklir itu mengirim lebih dari 10.000 tentara untuk membantu Rusia memerangi Ukraina.

Para ahli mengatakan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un sangat ingin memperoleh teknologi canggih dari Moskow dan pengalaman tempur untuk pasukannya sebagai imbalannya.

Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani kesepakatan kemitraan strategis selama kunjungan kepala Kremlin ke Pyongyang.

Pakta pertahanan ini mewajibkan kedua negara untuk memberikan bantuan militer  tanpa penundaan jika terjadi serangan terhadap pihak lain, dan untuk bersama-sama menentang sanksi Barat.

Anggota parlemen di Moskow bulan lalu memberikan suara bulat untuk kesepakatan tersebut dan kemudian ditandatangani oleh Putin. 

Pyongyang mengatakan bahwa kesepakatan tersebut diratifikasi melalui dekrit dari Kim.

Presiden Korea Utara mengatakan minggu lalu selama kunjungan Menteri Pertahanan Rusia Andrei Belousov ke Pyongyang bahwa pemerintah, tentara, dan rakyatnya akan selalu mendukung kebijakan Federasi Rusia untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas teritorialnya.

Putin memuji kesepakatan itu pada bulan Juni sebagai terobosan baru dalam hubungan bilateral negara.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya