Bencana banjir di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu, 4 Desember 2024/tangkapan layar
Cuaca ekstrem diprediksi masih akan terjadi di wilayah Cianjur dan Sukabumi, Jawa Barat selama satu pekan ke depan.
Hal ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati berkaitan dengan bencana banjir dan longsor yang terjadi di dua wilayah itu baru-baru ini.
"Selama sepekan ke depan, kami prakirakan potensi hujan hingga lebat, bisa ekstrem disertai petir dan angin kencang di wilayah Sukabumi dan Cianjur," kata Dwikorita dalam wawancaranya di salah satu TV swasta, Kamis, 5 Desember 2024.
Bahkan Dwikorita memprakirakan, cuaca ekstrem bisa berlangsung hingga awal tahun 2025.
"Kami khawatirkan hingga akhir tahun atau awal tahun 2025. Namun yang sudah lebih pasti sepekan ke depan," lanjutnya.
Cuaca ekstrem di Cianjur dan Sukabumi ini sejalan dengan prakiraan BMKG di wilayah Pulau Jawa terkait adanya sirkulasi siklonik di Samudra Hindia atau Selat Sunda.
"Sirkulasi siklonik ini berpengaruh meningkatkan kecepatan angin dan pertumbuhan awan hujan semakin meningkat," pungkasnya.
Kabupaten Cianjur dan Sukabumi terdampak banjir dan longsor pada Rabu, 4 Desember 2024 akibat hujan lebat dengan intensitas tinggi. Laporan BPBD Jabar kemarin, ada tujuh desa di empat kecamatan yang terdampak banjir dan 16 desa di delapan kecamatan terdampak longsor dan pergerakan tanah di Kabupaten Cianjur.
Sementara itu, terdapat 33 lokasi kejadian banjir longsor dan cuaca ekstrem di 22 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Dilaporkan pula terdapat satu korban jiwa anak-anak yang terdampak longsor di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.