Berita

Ilustrasi/Net - Pixabay

Dunia

PBB Gelar Sidang Perubahan Iklim, Vanuatu Jadi yang Pertama Angkat Suara

Laporan: Chiesa Arin Selomita
SENIN, 02 DESEMBER 2024 | 16:45 WIB

Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mulai menggelar sidang mengenai kewajiban hukum masing-masing negara untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya. 

Vanuatu, negara pelopor yang mendesak PBB untuk memberikan pendapat hukum terkait isu ini, menjadi yang pertama di antara lebih dari seratus negara dan organisasi internasional yang menyampaikan pandangannya. 

“Kami ingin agar emisi kumulatif yang sudah lama terjadi dan menyebabkan kerusakan besar pada sistem iklim, dianggap sebagai tindakan yang tidak sah,” ujar Ralph Regenvanu, Utusan Khusus Vanuatu untuk Perubahan Iklim dan Lingkungan, seperti dikutip dari Reuters pada Senin, 2 Desember 2024.

Sidang ini berlangsung setelah negara-negara berkembang melontarkan kritik keras terhadap hasil KTT COP29 yang dinilai tidak memadai. Salah satu poin yang disorot adalah komitmen pendanaan iklim tahunan sebesar 300 miliar dolar AS hingga tahun 2035, yang dianggap belum cukup untuk membantu negara-negara miskin menghadapi dampak perubahan iklim.

Selain Vanuatu, negara-negara lain juga dijadwalkan menyampaikan pandangan mereka, termasuk negara-negara pulau kecil, negara-negara Barat, serta negara berkembang. 

Dua negara penghasil emisi terbesar dunia, Amerika Serikat dan China, juga akan turut memberikan pandangannya. Bahkan kelompok negara penghasil minyak, OPEC, tidak ketinggalan untuk ambil bagian dalam sidang ini.

Lebih lanjut, sidang yang berlangsung hingga 13 Desember 2024 di Den Haag, Belanda, ini digadang-gadang akan membawa dampak besar terhadap litigasi perubahan iklim global.

Meskipun pendapat hukum yang dihasilkan tidak bersifat mengikat, dampaknya diyakini akan signifikan, baik secara politik maupun hukum. Sementara itu, hasil dari sidang ini diperkirakan baru diumumkan pada tahun 2025.

Populer

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Pengamat: Saham BUMN Anjlok Bukan karena BPI Danantara

Senin, 02 Desember 2024 | 16:11

Tim Hukum Maximus-Peggi Heran Tidak Boleh Ikut Pleno KPU soal Pilkada Mimika

Senin, 02 Desember 2024 | 16:01

Ketua KPU Jabar Diberhentikan DKPP

Senin, 02 Desember 2024 | 15:58

Delapan Orang Dicekal KPK Imbas Kasus Korupsi Pengolahan Karet Kementan

Senin, 02 Desember 2024 | 15:58

Remaja di Eropa Tak Akan Bisa Lagi Pakai Filter Cantik di TikTok

Senin, 02 Desember 2024 | 15:46

Bikin Khawatir, Kapal Selam Perang Rusia Terdeteksi di ZEE Filipina

Senin, 02 Desember 2024 | 15:45

Sebagai Marhaen, Tidak Seharusnya PDIP Menghina Rakyat

Senin, 02 Desember 2024 | 15:40

Kemenag Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan Diiringi Perbaikan Gizi

Senin, 02 Desember 2024 | 15:26

Makan Bergizi Rp10.000 per Porsi Telah Melalui Simulasi Matang

Senin, 02 Desember 2024 | 15:21

Erick Thohir Diminta Klarifikasi, 22 Bulan Melanggar Undang-Undang

Senin, 02 Desember 2024 | 15:13

Selengkapnya