Bok Rokan?Foto: Pertamina
Blok Rokan menghadapi berbagai tantangan, seperti perawatan infrastruktur pengeboran dan pengelolaan yang teliti.
Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma’ruf mengatakan, tantangan lain adalah terkait perizinan yang menjadi hambatan dalam kelancaran operasional.
Dalam kunjungan ke Wilayah Kerja (WK) Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), ia menekankan bahwa pemerintah siap mendukung PHR dalam menyelesaikan masalah tersebut, terutama terkait pengadaan lahan.
Aminuddin juga mengingatkan bahwa penting bagi PHR untuk terus meningkatkan teknologi dan sistem digital dalam operasional pengeboran.
Dengan fasilitas Digital & Innovation Center (DICE) yang ada, PHR dapat memantau produksi secara langsung dan mengambil langkah cepat dalam mengatasi gangguan teknis, yang pada akhirnya bisa meningkatkan efisiensi dan menurunkan risiko downtime.
PHR mengelola Blok Rokan, yang memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan energi nasional, juga menghadapi tantangan dalam mempertahankan produksi yang optimal.
Namun, menurut Direktur Utama PHR Ruby Mulyawan, perusahaan telah berhasil mempertahankan produksi dan berupaya untuk terus meningkatkan hasil produksi melalui teknologi dan inovasi.
Dalam hal ini, pemerintah dan PHR menjadi kunci untuk mengatasi kendala yang ada, serta memastikan keberlanjutan operasional Blok Rokan.
Pemerintah berkomitmen menyelesaikan isu-isu terkait lahan yang sering menghambat proyek-proyek di lapangan.
Dukungan ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target produksi dan memaksimalkan kontribusi Blok Rokan terhadap ketahanan energi nasional.
Sebagai salah satu sumber energi Indonesia, keberhasilan Blok Rokan sangat penting bagi sektor energi nasional. Oleh karena itu, keberlanjutan dan pengelolaan yang baik sangat bergantung pada sinergi yang kuat antara pemerintah, Pertamina, dan pihak-pihak terkait lainnya.