Berita

Bank Indonesia/RMOL

Bisnis

BI Siapkan Langkah Ini untuk Percepat Pertumbuhan Kredit di 2025

SENIN, 02 DESEMBER 2024 | 07:40 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bank Indonesia akan terus menempuh berbagai kebijakan untuk mendorong pertumbuhan kredit pada 2025. 

Gubernur BI Perry Warjiyo menekankan bahwa pihaknya telah menetapkan langkah-langkah strategis untuk mempercepat pembiayaan ke sektor prioritas dan memperkuat sistem keuangan.

Salah satu langkah yang akan dilakukan adalah peningkatan Insentif Likuiditas Makroprudensial. 

Perry menyebutkan, insentif ini untuk mendorong kredit pembiayaan ke sektor-sektor prioritas pencetak lapangan kerja. Sejumlah sektor tersebut mencakup, pertanian, perdagangan, industri pengolahan, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif. Kemudian, properti (khususnya perumahan rakyat), Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), Ultra Mikro (UMi), dan ekonomi hijau.

Jumlah insentif juga akan dinaikkan dari Rp259 triliun pada 2024 menjadi Rp283 triliun mulai Januari 2025. 

Setidaknya, ada 102 bank mendapatkan insentif dii atas tiga persen dari Dana Pihak Ketiga (DPK).

“Semakin banyak bank yang akan menerima insentif likuiditas dengan jumlah lebih besar,” kata Perry dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 di Gedung BI, Jakarta, dikutip Senin 2 Desember 2024. 

Langkah lainya adalah rasio Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM) tetap longgar. Dalam hal ini, kebijakan uang muka kredit 0 persen tetap berlaku untuk kredit properti dan kredit otomotif.

Lalu, Langkah ketiga adalah penguatan surveilans sistemik untuk menjaga stabilitas sistem keuangan, berkoordinasi erat dengan Kementerian Keuangan, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), LPS (Lembaga Penjamin Simpanan), dalam KSSK (Komitmen Stabilitas Sistem Keuangan),” kata Perry.

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih di pasar keuangan domestik mencapai Rp1,78 triliun berdasarkan data transaksi 25-28 November 2024.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso dalam keterangan di Bandung  mengatakan bahwa nilai tersebut terdiri atas aliran modal asing keluar bersih di pasar saham Rp2,01 triliun dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) Rp1,66 triliun, sedangkan modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) Rp1,89 triliun.

Dengan demikian, sejak 1 Januari hingga 28 November 2024, total modal asing masuk bersih di pasar saham Rp24,65 triliun, di pasar SBN Rp29,17 triliun, dan di SRBI Rp184,85 triliun.

Populer

BANI Menangkan Anak-Anak Soeharto, OC Kaligis: Kami Gugat dan Lawan

Selasa, 03 Desember 2024 | 15:57

Jokowi Tekor Ratusan Miliar di Pilkada Jakarta

Senin, 02 Desember 2024 | 01:26

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Indahnya Seragam Warna Cokelat

Sabtu, 30 November 2024 | 09:37

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Lebih Mulia Dagang Es Teh daripada Dagang Agama

Rabu, 04 Desember 2024 | 06:59

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

UPDATE

PLN Padamkan Listrik 90 Ribu Pelanggan di Sukabumi dan Cianjur

Kamis, 05 Desember 2024 | 04:00

153 Mustahik Ikuti Operasi Katarak Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:35

Hingga Dini Hari Kebakaran TPA Bakung Bandar Lampung Belum Padam

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:15

Copot Gus Miftah Menggema di X

Kamis, 05 Desember 2024 | 03:05

Dana KJP dan KJMU Tahap II Cair Mulai 6 Desember

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:39

Kisah Prabowo Diejek saat akan Hilangkan Korupsi dan Kemiskinan

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:11

Miris! Gus Miftah Baru Minta Maaf Usai Ditegur Mayor Teddy

Kamis, 05 Desember 2024 | 02:01

Potensi Ancaman Bencana di Sukabumi Masih Ada

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:35

Prabowo Dapat Ancaman saat Gulirkan Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:16

Banjir dan Longsor di Sukabumi, Satu orang Meninggal

Kamis, 05 Desember 2024 | 01:00

Selengkapnya