Berita

Kepala Center for Sharia Economic Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof. Nur Hidayah/Tangkapan layar

Bisnis

INDEF: Presiden Prabowo Harus Wajibkan Industri Jasa Terapkan Sertifikasi Halal

SABTU, 30 NOVEMBER 2024 | 15:14 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dalam upaya mengembangkan pasar industri jasa dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto didorong untuk menerapkan konsep syariah dengan cara mewajibkan diterapkannya sertifikasi halal.

Usulan tersebut disampaikan Kepala Center for Sharia Economic Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Prof. Nur Hidayah, dalam diskusi daring bertajuk "Peluang Ekonomi Hijau dan Bisnis Syariah pada Pemerintahan Baru", pada Sabtu, 30 November 2024.

"Jasa yang beredar di Indonesia itu wajib memiliki sertifikasi halal. Jadi ini in line lah ya dengan Indonesia yang merupakan negara di dunia yang mewajibkan produk dan jasa yang beredar di dalam negerinya itu harus halal," ujar Nur.


Dia menjelaskan, usulan kebijakan tersebut juga berkesinambungan dengan perkembangan industri jasa Indonesia akhir-akhir ini, dimana terdapat bank-bank plat merah mengakuisisi sektor syariah mereka.

"Jadi ini in line juga dengan bagaimana perkembangan di perusahaan-perusahaan yang go publik di pasar modal, untuk bisa menyesuaikan dengan syariah," tutur Nur.

"Misalnya, merger bank BNI Syariah, Bank Mandiri Syariah dan BRI Syariah juga ingin menjawab tantangan kenapa ekonomi syariah itu orientasinya untuk ekonomi kecil seperti UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)," sambungnya.

Menurutnya, akusisi bank-bank BUMN itu punya semangat untuk menjawab tantangan industri perbankan syariah, karena terbilang kalah dengan perbankan konvensional.

"Tapi memang karena dominasinya adalah untuk pembiayaan UMKM, dan menurut saya ini adalah kelebihan dan competitive advantage dan komparatif dari ekonomi syariah kita," tuturnya.

"Dan sudah terbukti ketika krisis ekonomi bagaimana UMKM kita bisa menjadi bantalan dalam krisis dan itu bisa mereka resilient terhadap krisis ekonomi," ujar Nur.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya