Berita

Mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi selama diskusi seminar internasional "New Chapter: Improving Indonesia-Korea Relationship in Prabowo Administration" pada Selasa, 26 November 2024/RMOL

Dunia

Dubes Umar Hadi Ungkap Paradoks di Asia Timur, Bikin Korsel Nggak Nyaman

KAMIS, 28 NOVEMBER 2024 | 15:46 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Negara-negara di Asia Timur memiliki kontribusi penting terhadap perekonomian dunia, sayangnya kawasan ini tidak didukung stabilitas keamanan yang memadai. 

Hal itu disampaikan oleh mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi selama diskusi seminar internasional "New Chapter: Improving Indonesia-Korea Relationship in Prabowo Administration" pada Selasa, 26 November 2024. 

Dubes menjelaskan bahwa Asia Timur adalah motor penggerak ekonomi dunia. Negara-negara seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan telah menyumbang kontribusi besar di sektor teknologi dan ilmu pengetahuan. 

"Ekonomi dunia pertumbuhannya bergantung pada negara Asia Timur. Volume perdagangan antara negara Asia Timur juga besar," paparnya.

Kendati demikian, terdapat paradoks di mana kawasan Asia Timur cenderung tidak stabil karena banyaknya konflik keamanan seperti Tiongkok Vs Taiwan, Korea Selatan Vs Korea Utara, hingga sengketa di Laut China Selatan. 

"Masalah semenanjung Korea gak selesai, potensi nuklir, Tiongkok dan Taiwan, Laut China Selatan. Banyak flash point, secara ekonomi penting tetapi politik keamanan sangat tidak stabil," paparnya. 

Pria yang menjabat sebagai Dubes RI untuk Korea Selatan sejak tahun 2017 hingga 2022 itu mengungkap bahwa situasi geopolitik dan keamanan yang tidak stabil di Asia Timur membuat Seol merasa tidak aman. 

Dubes Umar menjelaskan bahwa Korea Selatan berada di tengah negara-negara yang tidak bersahabat. Mendorong negara itu mencari kekuatan pendukung yakni Amerika Serikat untuk menjamin keamanannya. 

"Saya sering kali mengatakan Korea berada di tengah negara-negara yang tidak bersahabat. Dengan Tiongkok dan Jepang pernah dijajah, dan dengan Korea Utara masih perang," ujarnya. 

Bahkan, menurut Dubes Umar, Korea Selatan sejak 2016 sudah memandang Asia Timur sebagai kawasan yang tidak stabil dan penuh ketidakpastian. 

"Sejak 2016, Korea sudah melihat kawasan kacau. Tidak ada lagi arsutektur kawasan yang memadai, keos, tidak stabil dan penuh ketidakpastian," kata Dubes.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya