Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Minyak Sawit Melonjak Berkat Minyak Kedelai

RABU, 27 NOVEMBER 2024 | 13:31 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga minyak sawit mentah (CPO) terpantau kembali melonjak pada penutupan perdagangan Selasa 26 November 2024 waktu setempat.

Berdasarkan data pasar, kontrak berjangka (futures) CPO di Bursa Malaysia Derivatives naik 22 Ringgit ke level 4.851 Ringgit per ton untuk kontrak pengiriman Desember.

Sementara kontrak berjangka CPO Januari 2025 terkerek 33 Ringgit Malaysia menjadi 4.800 Ringgit Malaysia per ton.

Seperti dikutip dari Bernama, Rabu 27 November 2024, trader minyak sawit David Ng mengatakan pergerakan harga CPO ini ditopang oleh pasar minyak kedelai yang lebih kuat di Chicago Board of Trade (CBoT).

Ditambah lagi, ekspektasi penurunan produksi dalam beberapa minggu mendatang juga disebut telah mendongkrak sentimen pasar.

"Oleh karena itu, kami melihat adanya level support di 4.650 Ringgit Malaysia per ton dan resistance di 4.850 Ringgit Malaysia per ton,"ujar David.

Kepala riset komoditas Sunvin Group yang berbasis di Mumbai, Anilkumar Bagani, mengatakan, harga CPO mulai pulih karena adanya pembelian  harga murah akibat pemulihan bullish pada kontrak berjangka minyak kedelai CBoT, imbas ancaman Presiden terpilih AS Donald Trump, untuk mengenakan tarif 25 persen pada produk Meksiko dan Kanada yang masuk ke negaranya.

Selain itu, menurut Anilkumar, ekspor minyak sawit Malaysia untuk periode 1-25 November yang diperkirakan oleh AmSpec Agri Malaysia turun sebesar 8,19 persen menjadi 1,16 juta ton.

Sementara Intertek Testing Services memproyeksikan penurunan sebesar 9,22 persen menjadi 1,20 juta ton dibandingkan periode 1-25 Oktober.

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) memperkirakan produksi minyak sawit Malaysia akan turun sebesar 5,19 persen untuk periode 1-20 November yang memengaruhi sentimen harga CPO.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya