Berita

Mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dalam diskusi bertajuk Improving Indonesia-Korea Relationship in Prabowo Administration yang diselenggarakan media Korea Kini di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa, 26 November 2024/RMOL

Politik

Korsel di Antara Kekacauan Kawasan dan Peluang Global

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 16:19 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Korea Selatan (Korsel) memandang lingkungannya sebagai kawasan yang penuh tantangan karena merasa dikelilingi negara-negara tetangga yang tidak bersahabat, dengan sejarah penjajahan dari China dan Jepang, serta perang saudara dengan Korea Utara.

Hal ini disampaikan Mantan Duta Besar RI untuk Korea Selatan, Umar Hadi, dalam diskusi bertajuk Improving Indonesia-Korea Relationship in Prabowo Administration yang diselenggarakan media Korea Kini di Gedung Dewan Pers, Jakarta Pusat, Selasa 26 November 2024.

"Selama saya bertugas di Seoul dari 2017 hingga 2022, saya sering menghadiri seminar yang membahas masa kekacauan," ujarnya di hadapan para peserta diskusi yang terdiri dari mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UNJ dan undangan umum.

Umar Hadi yang kini menjabat sebagai Direktur Jenderal Amerika Eropa Kemlu RI menambahkan, kawasan Asia Timur tidak memiliki sistem arsitektur keamanan yang stabil.

"Korea Selatan melihat perkembangan kawasan ini tanpa sistem keamanan yang ajeg," jelas Umar.

Meski begitu, Korsel memiliki posisi strategis yang kuat di kawasan. Alasannya, Korsel memiliki aliansi dengan Amerika Serikat yang menjamin keamanannya, bahkan hingga kini masih ada pasukan AS di sana. 

"Ini berbeda dengan Indonesia yang tidak memiliki aliansi pertahanan dengan negara manapun," ungkapnya.

Di sisi lain, Korsel juga menonjol sebagai kekuatan global. Militer Korsel menempati peringkat kelima dunia, didukung oleh industri manufaktur yang sangat maju. 

"Dalam era teknologi seperti AI dan robotik, Korea Selatan berada di posisi terdepan," tambahnya.

Dengan kekuatan militernya dan dominasi dalam teknologi serta industri, Korsel dianggap bukan sekadar pemain regional, melainkan aktor global yang signifikan. 

Diskusi ini memberikan wawasan penting tentang posisi strategis Korsel dan peluang bagi Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral di bawah pemerintahan Prabowo Subianto.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

Tekuk Fiorentina 2-1, Napoli Tak Biarkan Inter Tenang

Senin, 10 Maret 2025 | 01:21

Polda Jateng Tegas Larang Petasan Sepanjang Ramadan

Senin, 10 Maret 2025 | 00:59

Kluivert Tiba di Jakarta Ditemani Mantan Pemain Man United

Senin, 10 Maret 2025 | 00:41

Cegah Bencana Seperti di Jabotabek, Menteri ATR/BPN Evaluasi Tata Ruang di Jatim

Senin, 10 Maret 2025 | 00:25

Asiang Versus JACCS MPM Finance, Peneliti IPD-LP Yakin Hakim MA Lebih Adil

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:58

Beri Bantuan untuk Korban Banjir di Candulan, Okta Kumala Dewi Berharap Ada Solusi Jangka Panjang

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:41

PSU Empat Lawang Diikuti Dua Paslon, Pencoblosan pada 19 April 2025

Minggu, 09 Maret 2025 | 23:20

Update Banjir dan Longsor Sukabumi: 5 Orang Wafat, 4 Orang Hilang

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:44

Menanti Keberanian Kejagung Bongkar Biang Kerok Korupsi Migas

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:30

PTPN IV PalmCo Siapkan 23 Bus untuk Mudik di Sumatera dan Kalimantan

Minggu, 09 Maret 2025 | 22:18

Selengkapnya