Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Belanja Ritel Melambat di Kuartal III, Selandia Baru Alami Resesi?

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 09:47 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Belanja ritel Selandia Baru turun untuk kuartal kedua berturut-turut. Hal ini dipicu oleh suku bunga tinggi yang menekan sentimen konsumen. 

Analis mengatakan, itu adalah tanda-tanda bahwa ekonomi sedang mengalami resesi di pertengahan tahun.

Statistik Selandia Baru mengungkapkan, volume penjualan ritel turun 0,1 persen dalam tiga bulan hingga September setelah turun 1,2 persen pada kuartal kedua. Jauh dari perkiraan para ekonom sebesar 0,5 persen.

"Meskipun lebih kuat dari yang diperkirakan, angka-angka hari ini secara umum sejalan dengan berlanjutnya pelemahan pertumbuhan ekonomi yang kami perkirakan pada kuartal September," kata Satish Ranchhod, ekonom senior di Westpac di Auckland, dikutip dari Bloomberg, Senin 25 November 2024.

Bank Sentral Selandia Baru mulai memangkas suku bunga pada bulan Agustus, tetapi sejauh ini gagal memicu lonjakan belanja konsumen, sebagian karena hanya sebagian kecil pinjaman rumah yang menggunakan suku bunga variabel. 

Para pembuat kebijakan mempercepat langkah dengan pemangkasan sebesar 50 basis poin pada Oktober, menjadikan Suku Bunga Tunai Resmi menjadi 4,75 persen, dan sebagian besar ekonom memperkirakan kenaikan 50 poin lagi minggu ini.

Perekonomian berkontraksi 0,2 persen pada kuartal kedua. Ekonom lokal memperkirakan bahwa produk domestik bruto turun lebih jauh dalam tiga bulan hingga September, yang berarti resesi kedua dalam waktu kurang dari dua tahun.

Pengeluaran menurun meskipun pendapatan meningkat karena pemotongan pajak penghasilan sederhana yang mulai berlaku pada tanggal 31 Juli.

Pengeluaran rumah tangga yang lemah mengikuti data yang menunjukkan bahwa industri manufaktur dan jasa telah mengalami penurunan yang berkepanjangan, sementara lapangan kerja menurun dalam tiga bulan hingga September. Data PDB kuartal ketiga dipublikasikan pada 19 Desember.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya