Berita

Ilustrasi/Ist

Bisnis

Israel-Hizbullah di Ambang Damai, Harga Minyak Dunia Turun hingga 2,30 Dolar AS

SELASA, 26 NOVEMBER 2024 | 09:34 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Setelah mengalami kenaikan dalam beberapa hari terakhir, harga minyak dunia turun lebih dari 2 Dolar AS per barel pada perdagangan Senin 25 November 2024.

Dikutip dari Reuters, Selasa 26 November 2024, harga minyak mentah Brent ditutup pada 73,01 Dolar AS per barel, turun 2,16 Dolar AS atau 2,87 persen. West Texas Intermediate AS ditutup pada 68,94 Dolar AS per barel, turun 2,30 Dolar AS atau 3,23 persen.

Turunnya harga datang setelah muncul sejumlah laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui persyaratan kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah.


Dalam pernyataannya pada Senin, Israel mengatakan bahwa mereka bergerak menuju gencatan senjata dalam perang dengan Hizbullah tetapi masih ada masalah yang harus ditangani, sementara pejabat Lebanon menyuarakan optimisme yang hati-hati tetapi mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tidak dapat dipercaya.

"Tampaknya berita tentang gencatan senjata antara Israel dan Lebanon menjadi penyebab turunnya harga, meskipun tidak ada pasokan yang terganggu akibat konflik antara kedua negara dan premi risiko minyak sudah rendah bahkan sebelum penurunan harga terakhir," kata Giovanni Staunovo dari UBS.

Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, dalam catatannya mengatakan pasar minyak naik turun karena kekhawatiran akan gangguan pasokan.

"Laporan bahwa Perdana Menteri Israel Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata Lebanon pada prinsipnya dapat menjadi katalis yang melemahkan, namun kita harus melihat lebih banyak rincian saat tersedia. Minggu lalu dunia dikejutkan saat Rusia meluncurkan rudal supersonik ke Ukraina," tulis Flynn dalam laporan energinya.

Brent maupun WTI AS mencatat kenaikan mingguan terbesar sejak akhir September hingga mencapai tingkat penyelesaian tertinggi sejak 7 November, setelah Rusia menembakkan rudal hipersonik ke Ukraina sebagai peringatan kepada AS dan Inggris menyusul serangan Ukraina terhadap Rusia yang menggunakan senjata AS dan Inggris.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya