Ilustrasi Pilkada (Foto: hukumonline)
Dinamika kompetisi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 kian menarik.
Dua hari jelang pemungutan suara, keikutsertaan Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto dianggap vital karena pasangan independen ini bisa memengaruhi peta politik bahkan dalam posisi yang tampaknya tidak dominan.
"Tampak sulit bersaing dengan dua pasangan dari partai politik besar namun keberadaan Dharma-Kun menjadi faktor penting yang dapat memengaruhi hasil akhir Pilkada," kata pemerhati Jakarta, Sugiyanto Emik, melalui pesan elektronik yang dipancarluaskannya, Senin 25 November 2025.
Jika elektabilitas Dharma-Kun tetap di angka 1-3%, peluang untuk memenangkan Pilkada dalam satu putaran terbuka lebar bagi pasangan Pramono Anung-Rano Karno yang elektabilitasnya mampu menembus secara konsisten di angka 51%. Akan tetapi, kata Sugiyanto, merujuk hasil dari beberapa lembaga survei, elektabilitas Dharma-Kun saat ini berada di kisaran 3-6%.
Hasil berbeda jika di sisa hari sebelum pencoblosan pasangan Dharma-Kun berhasil memaksimalkan kerja tim kampanye dan jaringan relawan sehingga dukungan pemilih kepada keduanya meningkat hingga 10-12%.
Suara Pram-Rano, sebut Sugiyanto, akan tergerus sehingga hampir pasti Pilkada Jakarta berlangsung dua putaran, melawan Ridwan Kamil-Suswono yang memiliki elektabilitas di kisaran 38-45%.
"Meskipun tidak lolos ke putaran kedua, peran pasangan Dharma-Kun tetap signifikan. Jika Dharma-Kun meraih suara 6-12% pada putaran pertama, dukungan mereka di putaran kedua akan menjadi kunci kemenangan bagi Pram-Rano maupun RK-Sus," demikian kata Sugiyanto Emik.