Berita

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar/Net

Politik

Sanggah Hasto, Rampai Nusantara: Kriminalisasi Terjadi Jika Tidak Ada Bukti

SENIN, 25 NOVEMBER 2024 | 11:14 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Pernyataan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto yang menyatakan ada upaya kriminalisasi terhadap Anies Baswedan dalam pengusutan kasus formula E, tidak benar.

Ketua Umum Rampai Nusantara Mardiansyah Semar menilai pernyataan Hasto tidak memiliki bukti apapun dan mengabaikan fakta hukum yang saat ini bergulir.

"Kriminalisasi itu jika tidak ada bukti atau fakta hukum, tapi kan (formula E) diproses secara hukum," ujar

Dia mengatakan pernyataan Hasto juga terbantahkan dengan fakta yang membuktikan bahwa hingga Presiden ke-7 RI Joko Widodo lengser, Anies Baswedan tidak menjadi tersangka dalam kasus hukum apapun.

"Jika Jokowi sebagai presiden saat itu ingin menjadikan Anies tersangka dengan berbagai bukti yang ada, tentu sangat mudah sekali dilakukan," tuturnya.

"Tapi nyatanya sampai Jokowi lengser Anies tidak jadi tersangka dan proses hukum masih berjalan," ujar Semar yang juga aktivis 98 tersebut.

Adapun pernyataan Hasto tayang dalam video di kanal YouTube Akbar Faizal Uncensored dengan judul "Connie Sebut Sekjen PDIP Segera Tersangka, Hasto Ungkap Jokowi Otak Kriminalisasi Anies" dan tayang pada Jumat, 22 nOvember 2024.

Potongan pernyataan itu viral setelah warganet yang membagikan cuplikan video tersebut.

"Saya masih ingat Anies Baswedan. Ketika Anies Baswedan itu dikriminalisasi, itu pak Presiden Jokowi berbicara dengan saya. Beliau sangat khawatir terhadap munculnya Anies Baswedan, sehingga itu nyata kasus Formula E itu kriminalisasi dan saya bersaksi itu dari perintah Pak Jokowi secara langsung," ucap Hasto dalam video tersebut.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya