Berita

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un/Net

Dunia

Kim Jong Un Peringatkan Potensi Perang Nuklir, Tuduh AS Pemicunya

JUMAT, 22 NOVEMBER 2024 | 16:16 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un menyoroti potensi perang nuklir yang semakin nyata akibat tindakan konfrontatif yang dilakukan Amerika Serikat. 

Berbicara di Pameran Pertahanan Pyongyang, hari Kamis, 21 November 2024, Kim menyebut sikap Washington yang agresif dan bermusuhan mendorong mereka berada di ambang perang nuklir. 

"Belum pernah sebelumnya pihak-pihak yang bertikai di semenanjung Korea menghadapi konfrontasi yang begitu berbahaya dan akut sehingga dapat meningkat menjadi perang termonuklir yang paling merusak," kata Kim, seperti dimuat kantor berita resmi KCNA.

"Kami telah melangkah sejauh yang kami bisa dalam bernegosiasi dengan Amerika Serikat, tetapi yang kami yakini dari hasilnya bukanlah kemauan negara adidaya itu untuk hidup berdampingan, tetapi sikapnya yang sangat kuat dan kebijakannya yang agresif dan bermusuhan terhadap kami yang tidak akan pernah bisa diubah," tambahnya. 

Hubungan kedua negara semakin merenggang sejak Amerika Serikat menjadi sekutu utama Korea Selatan dan menggelar sejumlah latihan militer yang membuat Korea Utara waspada. 

Presiden terpilih AS, Donald Trump pernah mengadakan tiga pertemuan yang belum pernah terjadi sebelumnya di Singapura, Hanoi, dan di perbatasan Korea pada tahun 2018 dan 2019.

Namun, diplomasi mereka gagal mencapai hasil konkret apa pun karena perbedaan antara seruan AS agar Korea Utara menghentikan senjata nuklirnya dan tuntutan Kim untuk keringanan sanksi.

Trump telah lama menggembar-gemborkan hubungan dekatnya dengan Kim. Oktober lalu, presiden AS itu mengatakan bahwa kedua negara akan mengalami perang nuklir dengan jutaan orang tewas, tetapi ia mengaku dapat menghentikannya berkat hubungan dekat mereka.

Pidato terbaru Kim disampaikan di tengah kritik internasional atas laporan pengiriman lebih dari 10.000 tentara Korea Utara ke Rusia untuk mendukung perangnya melawan Ukraina.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Buntut Pungli ke WN China, Menteri Imipas Copot Pejabat Imigrasi di Bandara Soetta

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:25

Aero India 2025 Siap Digelar, Ajang Unjuk Prestasi Dirgantara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:17

Heboh Rupiah Rp8.100 per Dolar AS, BI Buka Suara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 19:13

Asas Dominus Litis, Hati-hati Bisa Disalahgunakan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:35

Harga CPO Menguat Nyaris 2 Persen Selama Sepekan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:18

Pramono: Saya Penganut Monogami Tulen

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:10

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Vihara Amurva Bhumi Menang Kasasi, Menhut: Kado Terbaik Imlek dari Negara

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:45

Komisi VI Sepakati RUU BUMN Dibawa ke Paripurna

Sabtu, 01 Februari 2025 | 17:11

Eddy Soeparno Gandeng FPCI Dukung Diplomasi Iklim Presiden Prabowo

Sabtu, 01 Februari 2025 | 16:40

Selengkapnya