Berita

Mary Jane Veloso di Pengadilan Negeri Sleman di Yogyakarta, 4 Maret 2015/AP

Dunia

Indonesia Pulangkan Mary Jane Veloso ke Filipina

Laporan: Sarah Alifia Suryadi
RABU, 20 NOVEMBER 2024 | 12:02 WIB

Mary Jane Fiesta Veloso, terpidana kasus penyelundupan narkoba asal Filipina, akhirnya dipulangkan ke negaranya setelah lebih dari satu dekade mendekam di Lapas Perempuan (LPP) Kelas II B Yogyakarta. 

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menyampaikan kabar ini langsung melalui akun Instagram resminya, Rabu, 20 November 2024.

"Mary Jane Veloso akan pulang," tulis Marcos Jr dalam unggahannya. Ia menyebut keberhasilan ini merupakan hasil kerja sama erat kedua negara yang didasarkan pada komitmen terhadap keadilan dan kemanusiaan.


Marcos Jr menjelaskan bahwa penundaan eksekusi Mary Jane yang dimulai sejak 2015 memungkinkan tercapainya kesepakatan pembebasan.

"Setelah lebih dari satu dekade diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, kami berhasil menunda eksekusinya cukup lama hingga akhirnya dapat membawa Mary Jane kembali ke Filipina," katanya, dikutip Rabu, 20 November 2024.

Presiden Marcos Jr juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto serta pihak-pihak terkait di Indonesia atas dukungan mereka.

"Hasil ini mencerminkan kedalaman kemitraan negara kita dengan Indonesia, yang bersatu dalam komitmen untuk keadilan dan kasih sayang," ujarnya.

Kasus Mary Jane Veloso

Mary Jane Fiesta Veloso ditangkap di Bandara Adisutjipto, Yogyakarta pada 2010 karena membawa 2,6 kilogram heroin yang disembunyikan dalam koper miliknya.

Ia dijatuhi hukuman mati, namun eksekusinya pada 2015 ditunda setelah pemerintah Filipina mengajukan permohonan kepada Presiden Indonesia saat itu, Joko Widodo.

Mary Jane diduga merupakan korban perdagangan manusia yang dilakukan oleh majikannya, Maria Christina Sergio. 

Penundaan eksekusi memberikan kesempatan bagi pihak berwenang Filipina untuk mengungkap jaringan penyelundupan narkoba dan perdagangan manusia yang melibatkan Mary Jane.

Eksekusi delapan terpidana lainnya tetap dilakukan saat itu, sementara Presiden Joko Widodo menyebut penundaan Mary Jane sebagai sebuah langkah sementara.

Presiden Marcos Jr menyatakan harapannya untuk menyambut kepulangan Mary Jane ke Filipina. "Kami menanti untuk menyambut Mary Jane kembali ke rumah," tutupnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya