Berita

Pegiat seni Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah/Ist

Nusantara

Pegiat Seni Resah Kuda Lumping jadi Sebatas Komoditas Demokrasi

SENIN, 18 NOVEMBER 2024 | 20:03 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Nasib kesenian kuda lumping yang seakan menjadi komoditas dalam mendatangkan massa dalam hajatan demokrasi seperti Pilkada 2024, menjadi keresahaan tersendiri bagi pegiat seni Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. 

Keresahan pegiat seni disuarakan saat menggelar diskusi santai untuk menyikapi polemik dan keresahan akan nasib kuda lumping yang hanya dimanfaatkan dalam pesta demokrasi namun setelah pesta demokrasi selesai kembali termarjinalkan.

Diskusi itu, berlangsung di Ndalem Kartadikraman Desa Jogopaten, Buluspesantren, Kebumen, Jawa Tengah.

Kegiatan diskusi dipimpin oleh Raden Bagus Deden Abdul Kohar Yusuf Gautama sebagai pegiat seni budaya di Wilayah Kebumen Selatan.

Kata dia, diskusi juga membahas bagaimana nasib kelompok seni kecil di desa-desa yang harus diperjuangkan agar bisa mengakses dana abadi kebudayaan dari kementerian.

"Sebagai pegiat seni yang bergerak bersama dari wilayah marginal, saya menyadari adanya ketidakadilan akses untuk kelompok kesenian," ujar Deden dalam keterangannya, Senin, 18 November 2024.

"Seperti belum adanya fasilitas gamelan pendukung, seragam atau yang lain, ini menunjukan bahwa pegiat seni tidak boleh apolitis, harus mencari akses politik untuk memperjuangkan hak-hak dasarnya," imbuhnya.

Di samping itu, Rahmat Widyantoro salah satu pegiat seni kuda lumping mengatakan, bahwa kelompok kesenian miliknya belum memiliki fasilitas gamelan.

Akibatnya, katanya, honor kesenian yang diterima harus dipotong sewa fasilitas, seperti sewa gamelan, sewa kendaraan, dan sewa kostum. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan terpuruknya kelompok seni dan budaya. 

Sambungnya, kondisi seperti ini juga kurang bagus dan dianggap bertentangan dengan pesan SISKSS Pakoeboewono X yang mengatakan bahwa Rum kuncaraning bangsa dumunung haneng luhuring budaya

"Itu kan berarti harum atau tingginya derajat sebuah bangsa terletak di kebudayaannya," tandasnya.

Populer

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

Jokowi Kena Karma Mengolok-olok SBY-Hambalang

Jumat, 07 Februari 2025 | 16:45

Pengamat: Bahlil Sengaja Bikin Skenario agar Rakyat Benci Prabowo

Selasa, 04 Februari 2025 | 14:20

Alfiansyah Komeng Harus Dipecat

Jumat, 07 Februari 2025 | 18:05

UPDATE

Dirjen Anggaran Kemenkeu Jadi Tersangka, Kejagung Didesak Periksa Tan Kian

Sabtu, 08 Februari 2025 | 21:31

Kawal Kesejahteraan Rakyat, AHY Pede Demokrat Bangkit di 2029

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:55

Rocky Gerung: Bahlil Bisa Bikin Kabinet Prabowo Pecah

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:53

Era Jokowi Meninggalkan Warisan Utang dan Persoalan Hukum

Sabtu, 08 Februari 2025 | 20:01

Tepis Dasco, Bahlil Klaim Satu Frame dengan Prabowo soal LPG 3 Kg

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:50

Dominus Litis Revisi UU Kejaksaan, Bisa Rugikan Hak Korban dan tersangka

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:28

Tarik Tunai Pakai EDC BCA Resmi Kena Biaya Admin Rp4 Ribu

Sabtu, 08 Februari 2025 | 19:16

Ekspor Perdana, Pertamina Bawa UMKM Tempe Sukabumi Mendunia

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:41

TNI AL Bersama Tim Gabungan Temukan Jenazah Jurnalis Sahril Helmi

Sabtu, 08 Februari 2025 | 18:22

Penasehat Hukum Ungkap Dugaan KPK Langgar Hukum di Balik Status Tersangka Sekjen PDIP

Sabtu, 08 Februari 2025 | 17:42

Selengkapnya