Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Donald Trump jadi Presiden, Tiongkok Perkuat Hubungan Keuangan dengan Arab Saudi

SENIN, 18 NOVEMBER 2024 | 09:30 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kembalinya Donald Trump ke tampuk kekuasaan Gedung Putih semakin mendorong Tiongkok untuk membangun hubungan keuangan yang lebih erat dengan Timur Tengah.

Hal ini salah satunya ditandai dengan pengumuman baru-baru ini oleh Kementerian Keuangan Tiongkok yang mengatakan akan menjual hingga hingga 2 miliar Dolar AS obligasi, menandai penjualan utang pertama negara tersebut dalam mata uang AS sejak 2021.

Dikutip dari Nikkei Asia, Senin 18 November 2024, utang tersebut akan diterbitkan dalam dua tahap, sebesar 1,25 miliar Dolar AS yang jatuh tempo pada tahun 2027 dan 750 juta Dolar AS yang jatuh tempo pada tahun 2029.


Menurut dokumen penawaran obligasi sebelumnya yang dilihat oleh Bloomberg, utang tersebut akan diperdagangkan di Nasdaq Dubai dan terdaftar di bursa Hong Kong.

"Penerbitan tersebut hampir 20 kali kelebihan permintaan. Ada permintaan yang kuat pada hari pertama perdagangan," kata Billy Kewley, pedagang kredit pasar berkembang di StoneX.

Memilih Arab Saudi untuk penerbitan obligasi pemerintah berdenominasi dolar merupakan hal yang tidak biasa bagi Beijing, dengan London, New York, dan Hong Kong biasanya dipilih untuk transaksi seperti itu. Namun, hal itu telah menandai hubungan yang semakin erat antara Kerajaan dan Tiongkok. 

Arab Saudi, yang tengah berupaya mengubah ekonominya yang bergantung pada minyak, diuntungkan oleh dorongan yang diberikan Tiongkok kepada pasar modalnya. 

Sementara bagi Tiongkok, yang tengah berupaya mengekspor jalan keluar dari masalah kelebihan kapasitas dan menghadapi kesulitan mengakses modal Barat, kesepakatan tersebut memberinya basis baru untuk menarik uang asing.

Kementerian Keuangan Tiongkok mengatakan 68 persen investor obligasi baru tersebut berasal dari Asia, diikuti oleh 20 persen dari Eropa, 4 persen dari AS, dan 8 persen dari Timur Tengah, menandai partisipasi tertinggi yang pernah tercatat.

"Penerbitan obligasi dolar di Arab Saudi membantu memupuk hubungan Tiongkok-Timur Tengah," kata Joseph Chan, mitra pendiri Oriental Patron, sebuah perusahaan jasa keuangan di Hong Kong.

"Ini adalah tempat pengujian bagi Timur Tengah dan Tiongkok," kata Chan. 

Arab Saudi dapat memanfaatkan dolar yang diperoleh dari ekspor minyak ke Tiongkok dan pada saat yang sama memberi insentif kepada lebih banyak bisnis Tiongkok untuk membantu mewujudkan visinya pada tahun 2030, yang mencakup pembangunan kota besar yang mungkin membutuhkan lebih dari satu triliun Dolar.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Puan Harap Korban Banjir Sumatera Peroleh Penanganan Baik

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:10

Bantuan Kemensos Telah Terdistribusikan ke Wilayah Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 02:00

Prabowo Bantah Rambo Podium

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:59

Pansus Illegal Logging Dibahas Usai Penanganan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:39

BNN Kirim 2.000 Paket Sembako ke Korban Banjir Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:18

Bahlil Sebut Golkar Bakal Dukung Prabowo di 2029

Sabtu, 06 Desember 2025 | 01:03

Banjir Sumatera jadi Alarm Keras Rawannya Kondisi Ekologis

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:56

UEA Berpeluang Ikuti Langkah Indonesia Kirim Pasukan ke Gaza

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:47

Media Diajak Kawal Transformasi DPR Lewat Berita Berimbang

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:18

AMAN Raih Dua Penghargaan di Ajang FIABCI Award 2025

Sabtu, 06 Desember 2025 | 00:15

Selengkapnya