Asap mengepul di pinggiran selatan Beirut setelah serangan Israel, seperti yang terlihat dari Deir Qoubel, di tengah permusuhan yang sedang berlangsung antara Hizbullah dan pasukan Israel, Lebanon pada Minggu, 20 Oktober 2024/Net
Dalam sebulan terakhir, operasi darat Israel di Lebanon Selatan berhasil merebut bukit strategis di desa selatan Chamaa, sekitar 5 kilometer dari perbatasan.
Laporan media lokal menyebut, pasukan Israel masuk semakin dalam ke Lebanon, meledakkan Kuil Shimon sang Nabi di Chamaa serta beberapa rumah, tetapi itu belum diverifikasi.
Pesawat tempur Israel menggempur pinggiran selatan Beirut yang dikenal sebagai Dahiyeh, benteng Hizbullah, dan beberapa daerah lain termasuk kota pelabuhan Tyre.
"Sebuah serangan udara di desa timur laut Khraibeh menewaskan sepasang suami istri dan empat anak mereka," kata Kantor Berita Nasional Lebanon, seperti dikutip dari
Reuters pada Minggu, 17 November 2024.
Laporan pejabat rumah sakit anonim menyebut pecahan peluru dari serangan di Dahiyeh melukai seorang gadis remaja di kepala dan dia dirawat intensif.
Militer Israel membantah menargetkan warga sipul dan mengatakan mereka hanya menyerang beberapa lokasi militer Hizbullah.
Hizbullah mengatakan pihaknya menembakkan rudal ke lima fasilitas militer Israel di Haifa dan pinggirannya.
Sementara Israel mengatakan Hizbullah menembakkan lebih dari 60 proyektil ke Israel pada hari Sabtu, 16 November 2024.
Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan lebih dari 3.400 orang telah tewas di Lebanon oleh tembakan Israel.
Sementara Israel tidak berhenti menyerang Lebanon Selatan sampai mereka memastikan bahwa ribuan warganya dapat kembali ke rumah mereka di dekat perbatasan.