Berita

Kementerian Perdagangan RI dalam pertemuan menteri kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting) ke-35 di Lima, Peru, Kamis, 14 November 2024/Ist

Bisnis

Mendag: WTO Perlu Direformasi

SABTU, 16 NOVEMBER 2024 | 07:58 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Indonesia mendukung reformasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) demi mewujudkan perdagangan inklusif dan berkelanjutan.

Indonesia juga menekankan kawasan perdagangan bebas Asia-Pasifik (FTAAP) sebagai inisiatif penting dalam integrasi kawasan Asia-Pasifik sesuai visi APEC Putrajaya 2040.

Demikian antara lain disampaikan kata Menteri Perdagangan Budi Santoso dalam pertemuan menteri kerja sama ekonomi Asia-Pasifik (APEC Ministerial Meeting) ke-35 di Lima, Peru, Kamis, 14 November 2024 waktu setempat.

“WTO merupakan pilar utama sistem perdagangan multilateral. Agar sistem tetap relevan, kita harus berdialog secara terbuka dan melangkah menuju reformasi WTO," kata Mendag dalam siaran persnya, Sabtu, 16 November 2024. 

Mendag menekankan, WTO menjadi landasan sistem perdagangan multilateral. Maka, memberikan kerangka kerja penting untuk mengatasi tantangan bersama di antara beragam perekonomian.

“Untuk menjaga relevansi dan efektivitas WTO, kita harus melakukan reformasi yang berarti,” ungkapnya.

Indonesia meyakini, percepatan pembahasan reformasi sangat penting, dengan memprioritaskan pemulihan sistem penyelesaian sengketa dua tingkat melalui penunjukan anggota Badan Banding.

“Hal ini penting untuk membangun kembali kepercayaan anggota terhadap WTO dan memperkuat kredibilitasnya dalam menyelesaikan perselisihan perdagangan,” urainya.

Mendag Budi juga menggarisbawahi pentingnya memastikan akses pasar yang adil dan merata bagi produk pertanian, terutama dari negara berkembang. Usaha kecil dan menengah (UKM) dari negara-negara berkembang juga perlu didorong untuk berpartisipasi dalam perdagangan global.

“WTO dapat mendukung hal ini dengan memberikan bantuan teknis, peningkatan kapasitas, dan mengatasi hambatan non-tarif yang berdampak besar terhadap UKM, sehingga mendorong pasar global yang lebih inklusif,” demikian Mendag Budi.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya