Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Kemenangan Trump Dongkrak Dolar AS Capai Level Tertinggi dalam Setahun

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 17:58 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Mata uang Dolar Amerika Serikat (AS) terus bergerak ke level tertinggi dalam satu tahun pada Kamis, 14 November 2024. Kenaikan ini dinilai sebagai imbas dari kemenangan Donald Trump dalam Pemilihan Presiden AS baru-baru ini. 

Berdasarkan laporan Reuters, lonjakan ini menandai kenaikan selama lima hari berturut-turut, yang juga didorong oleh imbal hasil obligasi AS yang semakin tinggi.

Kepala Penelitian di Pepperstone, Chris Weston menjelaskan, penguatan dolar AS kemungkinan akan terus berlanjut. Namun, ia memperingatkan bahwa tren ini dapat memicu ketidakpastian di pasar keuangan global.

"Dolar AS saat ini didukung oleh faktor carry, momentum, perbedaan pertumbuhan ekonomi, serta dampak kebijakan fiskal dan tarif yang akan datang. Meski tren ini tidak akan bertahan selamanya, posisi Dolar AS yang semakin menguat berpotensi menciptakan aksi jual besar di pasar," ungkap Weston, pada Kamis, 14 November 2024.

Indeks Dolar AS, yang mengukur nilai tukar terhadap enam mata uang utama lainnya seperti Euro dan Yen, naik sebesar 0,2 persen menjadi 106,69. Ini merupakan angka tertinggi sejak awal November 2023. 

Meski demikian, Dolar AS sempat mengalami tekanan pada Rabu, 13 November 2024 setelah data inflasi konsumen AS sesuai dengan prediksi para ekonom. Membuka kemungkinan The Federal Reserve menurunkan suku bunga dalam pertemuan Desember mendatang.

Selain itu, imbal hasil obligasi jangka panjang AS turut melonjak pada Rabu kemarin dan terus menguat pada sesi perdagangan Asia pagi hari, mencapai 4,483 persen untuk pertama kalinya sejak 1 Juli.

Di sisi lain, mata uang negara maju lain mengalami pelemahan terhadap Dolar AS. Seperti Euro yang merosot ke level terendahnya sejak November 2023 di posisi $1,0546. Poundsterling juga melemah, mencapai nilai terendah dalam tiga bulan di posisi $1,2683.

Mata uang lain seperti Dolar Australia dan Dolar Selandia Baru juga terpukul. Dolar Australia jatuh ke level terendah dalam tiga bulan setelah data tenaga kerja yang mengecewakan, menyentuh $0,6464. Sementara itu, Dolar Selandia Baru turun sekitar 0,4 persen menjadi $0,5859.

Kenaikan Dolar AS turut berdampak pada kurs mata uang lain, termasuk Rupiah. Pada sesi perdagangan hari ini, rupiah mengalami tekanan ke Rp15.862 per Dolar AS, sejalan dengan tren pelemahan mata uang negara berkembang di tengah menguatnya Dolar AS.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

Beredar Kabar Sekda DKI Jakarta Diganti

Jumat, 08 November 2024 | 15:43

UPDATE

Kemenangan Trump Dongkrak Dolar AS Capai Level Tertinggi dalam Setahun

Kamis, 14 November 2024 | 17:58

Program Transmigrasi Harus Terintegrasi Food Estate

Kamis, 14 November 2024 | 17:57

Mafia Tanah Dago Elos juga Dijerat Pasal TPPU

Kamis, 14 November 2024 | 17:37

Imbas Kasus Bahlil, Program SKSG UI Harus Diaudit

Kamis, 14 November 2024 | 17:32

Integritas Bahlil

Kamis, 14 November 2024 | 17:22

Kader Golkar Geram Beredar Berita Bohong Putusan PTUN Jakarta

Kamis, 14 November 2024 | 17:13

Ini Kunci Sukses Gregoria Tundukkan Ratchanok di Japan Masters 2024

Kamis, 14 November 2024 | 17:10

Taj Mahal dan Kuil Emas India Tertutup Kabut Asap Beracun

Kamis, 14 November 2024 | 16:55

KPK Sita Rumah Milik Wadirut PT Totalindo Eka Persada Salomo Sihombing

Kamis, 14 November 2024 | 16:52

Komisi I DPR Sebut Ancaman Medsos Jadi Tugas Wantannas

Kamis, 14 November 2024 | 16:41

Selengkapnya