Berita

Taj Mahal hampir tidak terlihat dari taman di depan monumen abad ke-17/Reuters

Dunia

Taj Mahal dan Kuil Emas India Tertutup Kabut Asap Beracun

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 16:55 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Kabut asap beracun mengaburkan pandangan mata pada monumen cinta terkenal di India, Taj Mahal, serta tempat paling suci bagi penganut Sikhisme, Kuil Emas di Amritsar.

Mengutip ANI News pada Kamis, 14 November 2024, Taj Mahal yang ada di Kota Agra hampir tidak terlihat dari taman di depan monumen abad ke-17 itu, sementara kabut tebal menyelimuti para jamaah di Kuil Emas di Punjab.

Penerbangan di Delhi mengalami penundaan, dengan situs pelacakan Flightradar24 menunjukkan 88 persen keberangkatan dan 54 persen kedatangan tertunda.

Para pejabat menyalahkan polusi tinggi, dikombinasikan dengan kelembapan, angin yang tenang, dan penurunan suhu sebagai penyebab kabut asap, yang memangkas jarak pandang hingga 300 m di bandara internasional kota itu.

Kabut asap beracun juga mengakibatkan masalah kesehatan, dimana banyak pasien, khususnya anak-anak berbondong-bondong ke rumah sakit karena keluhan pernafasan.

“Terjadi peningkatan mendadak pada anak-anak yang menderita alergi, batuk, dan pilek, serta peningkatan serangan asma akut,” kata Dr. Sahab Ram, seorang dokter anak di wilayah Fazilka.

Polusinya berada dalam kategori parah untuk hari kedua berturut-turut, dengan skor 430 pada indeks kualitas udara yang dikelola oleh panel polusi teratas yang memberi skor nol hingga 50 sebagai baik.

Menurut Kementerian Ilmu Bumi, polusi di New Delhi kemungkinan akan tetap dalam kategori parah pada 15 November, dan memburuk menjadi sangat buruk nanti, atau skor indeks dalam kisaran 300 hingga 400.

"Jumlah kebakaran lahan untuk membersihkan ladang dari tunggul padi sebagai persiapan penanaman gandum di India utara telah meningkat terus minggu ini menjadi hampir 2.300 pada 13 November dari 1.200 pada 11 November," ungkap laporan tersebut.

Di Pakistan, Lahore, ibu kota provinsi Punjab di bagian timur, dinilai sebagai kota paling tercemar di dunia pada 14 November, dalam peringkat langsung yang dibuat oleh grup Swiss IQAir.

Pihak berwenang di Pakistan juga berusaha memerangi udara berbahaya pada November.

Lahore telah menutup sekolah, menghentikan beberapa pekerjaan pembangunan, melarang sebagian besar aktivitas luar ruangan, dan memerintahkan penutupan awal beberapa bisnis untuk mengurangi dampak kabut beracun.

Populer

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

Beredar Kabar Sekda DKI Jakarta Diganti

Jumat, 08 November 2024 | 15:43

UPDATE

Kemenangan Trump Dongkrak Dolar AS Capai Level Tertinggi dalam Setahun

Kamis, 14 November 2024 | 17:58

Program Transmigrasi Harus Terintegrasi Food Estate

Kamis, 14 November 2024 | 17:57

Mafia Tanah Dago Elos juga Dijerat Pasal TPPU

Kamis, 14 November 2024 | 17:37

Imbas Kasus Bahlil, Program SKSG UI Harus Diaudit

Kamis, 14 November 2024 | 17:32

Integritas Bahlil

Kamis, 14 November 2024 | 17:22

Kader Golkar Geram Beredar Berita Bohong Putusan PTUN Jakarta

Kamis, 14 November 2024 | 17:13

Ini Kunci Sukses Gregoria Tundukkan Ratchanok di Japan Masters 2024

Kamis, 14 November 2024 | 17:10

Taj Mahal dan Kuil Emas India Tertutup Kabut Asap Beracun

Kamis, 14 November 2024 | 16:55

KPK Sita Rumah Milik Wadirut PT Totalindo Eka Persada Salomo Sihombing

Kamis, 14 November 2024 | 16:52

Komisi I DPR Sebut Ancaman Medsos Jadi Tugas Wantannas

Kamis, 14 November 2024 | 16:41

Selengkapnya