Berita

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer/Net

Dunia

Jumlah Korban Kurang Banyak, PM Inggris Bantah Ada Genosida di Gaza

KAMIS, 14 NOVEMBER 2024 | 10:04 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer membuat pernyataan kontroversial di tengah rapat dengan anggota parlemen di House of Commons pada Rabu, 13 November 2024. 

Salah satu anggota parlemen independen, Ayoub Khan mengkritisi pendapat Menteri Luar Negeri Inggris, David Lammy, yang baru-baru ini mengklaim bahwa istilah genosida baru bisa digunakan jika jutaan orang kehilangan nyawa mereka seperti yang terjadi di Rwanda dan peristiwa Holocaust.

Menlu Lammy menilai penggunaan genosida pada korban perang Gaza akan merusak klasifikasi tersebut. 

Khan menentang keras pendapat tersebut karena merujuk pada Konvensi Genosida PBB, yang menyebutkan bahwa genosida bukan dikategorikan berdasarkan angka melainkan niat. 

"Niat pemerintah Israel dan IDF telah secara eksplisit jelas dalam kata-kata dan tindakan selama 400 hari terakhir, menewaskan lebih dari 45.000 pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah," paparnya, seperti dimuat Anaodu Ajansi.

Anggota parlemen tersebut kemudian mempertanyakan pendapat PM Inggris atas penolakan adanya genosida di Gaza oleh Menlu Lammy. 

Dalam tanggapannya, PM Starmer menyampaikan bahwa dirinya paham apa yang dimaksud genosida dan tidak mengakui bahwa apa yang terjadi di Gaza termasuk ke dalam kejahatan kemanusiaan tersebut. 

"Akan bijaksana untuk memulai pertanyaan seperti itu dengan merujuk pada apa yang terjadi pada bulan Oktober tahun lalu. Saya sangat memahami definisi genosida, dan itulah sebabnya saya tidak pernah menggambarkan ini sebagai genosida," ujarnya. 

Francesca Albanese, Pelapor Khusus PBB untuk Wilayah Palestina yang Diduduki yang saat ini sedang berkunjung ke Inggris, telah berulang kali menegaskan keyakinannya bahwa apa yang terjadi memenuhi syarat sebagai genosida.

Populer

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Seluruh Fraksi di DPR Kompak Serang Kejagung soal Tom Lembong

Rabu, 13 November 2024 | 18:01

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

Dedi Prasetyo Dapat Bintang Tiga jadi Irwasum, Ahmad Dofiri Wakapolri

Selasa, 12 November 2024 | 22:50

Beredar Kabar Sekda DKI Jakarta Diganti

Jumat, 08 November 2024 | 15:43

UPDATE

Hartanya Disorot Publik, KPK Bakal Cek LHKPN Uya Kuya

Kamis, 14 November 2024 | 07:58

Trump Bikin Heboh, Tunjuk Matt Gaetz sebagai Calon Jaksa Agung

Kamis, 14 November 2024 | 07:47

Garuda Indonesia Tambah Frekuensi Penerbangan ke Singapura

Kamis, 14 November 2024 | 07:33

Menteri Ekonomi Kreatif Ajak Stakeholder Dukung Ekraf Sebagai Mesin Baru Pertumbuhan Indonesia

Kamis, 14 November 2024 | 07:19

Wall Street Ditutup Bervariasi Usai Rilis Kenaikan Inflasi AS, Dow dan S&P 500 Naik Tipis

Kamis, 14 November 2024 | 07:05

Gara-gara Tom Lembong, Kejagung Kejedot Tiang

Kamis, 14 November 2024 | 06:30

Antisipasi Banjir saat Pencoblosan, Pemprov DKI Gandeng BMKG

Kamis, 14 November 2024 | 06:04

Lawan Jepang, Timnas Garuda Diyakini Bisa Beri Perlawanan

Kamis, 14 November 2024 | 05:47

Marak Penipuan, Polisi Imbau Pemilik BRI Link Waspada

Kamis, 14 November 2024 | 05:32

Tenaga Honorer Desa Nyambi Kelola Situs Porno

Kamis, 14 November 2024 | 05:02

Selengkapnya