Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta/Net
Perang Gaza yang berlangsung selama lebih dari satu tahun mengakibatkan pembantaian dan semakin memburuknya krisis kemanusiaan yang dialami warga Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri RI, Anis Matta mendorong upaya kolektif untuk mengakhiri konflik Palestina dan menghukum Israel atas semua kejahatan dan pelanggaran hukum yang mereka lakukan.
"Saatnya kita semua keluar dengan aksi aksi nyata, dengan semangat perlawanan kolektif kita semua untuk menghukum Israel secara bersama sama," tegasnya dalam pidato di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab Riyadh pada Senin, 11 November 2024.
Lebih lanjut Anis menyarankan lima langkah yang bisa ditempuh OKI dan Liga Arab untuk menyelesaikan konflik Palestina.
Pertama ialah memperluas upaya politik dan diplomasi untuk mengakhiri perang di Gaza dan Lebanon guna mencegah meletusnya perang di kawasan Timur Tengah.
Kedua, mengajak semua masyarakat muslim untuk ikut serta dengan semua upaya maksimal berjuang demi kemerdekaan Palestina, dan membuka semua saluran resmi, serta menghilangkan semua penghalang untuk menyalurkan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Palestina.
Ketiga menyatukan dukungan Internasional untuk kemerdekaan Palestina, dan memperluas koalisi global untuk mendukung Palestina dari berbagai negara juga berbagai kekuatan.
Dijelaskan Anis cara ini bisa ditempuh dengan mendesak PBB agar mengeluarkan Israel dari keanggotaan dan tidak membiarkan semua kejahatan perang mereka di Palestina.
"Semua bentuk perjuangan rakyat Palestina adalah hak yang melekat pada semua bangsa terjajah dimuka bumi, ini adalah hak yang sesuai dengan hukum, dan bukanlah sikap terorisme," tegas Anis.
Keempat, memutus semua bentuk hubungan ekonomi, hubungan dagang dan investasi dengan Israel, dan dengan semua perusahaan perusahaan yang berhubungan zionis internasional, juga mengakhiri semua kepentingan Israel di negara negara anggota.
Terakhir yakni menolak semua upaya untuk membuka hubungan diplomatik antara negara negara muslim dengan Israel, apapun bentuknya.
KTT dipimpin Menlu Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, dan dihadiri menlu dari negara-negara OKI dan Liga Arab, seperti Lebanon, Nigeria, Palestina, dan Turkiye.