Berita

Diskusi publik yang digelar Partai Kebangkitan Nusantara/Ist

Nusantara

PKN Ikut Soroti Upaya Pemerintah Entaskan Stunting

RABU, 13 NOVEMBER 2024 | 13:15 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Masalah stunting yang masih mendera sejumlah wilayah di Indonesia turut menjadi perhatian Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Ketua Bidang Kesehatan Pembina PKN dr. Anjar Setya Widarti mengungkap, masih banyak hambatan yang harus diselesaikan dalam pengentasan stunting.

"Saya ambil contoh hambatannya, ternyata banyak daerah yang menutupi situasi-situasi tentang pergerakan stunting tersebut,” kata Anjar dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 13 November 2024.

Ketidakterbukaan daerah mengungkap data-data stunting ini menyulitkan pemerintah pusat dalam melakukan penanganan secara optimal. Padahal menurut Anjar, informasi langsung dari daerah sangat penting untuk mendeteksi dan mencegah berkembangnya stunting.

Anjar yakin, jika kegiatan stunting tidak dijalankan dengan serius, maka dalam waktu 3 tahun target menurunkan angka stunting tidak berhasil.

“Jadi harus mempunyai kekuatan bersama dikerjakan secara serius dan fokus," tegas Anjar.

Perhatian PKN terhadap masalah stunting ini juga dituangkan dalam wadah diskusi dalam rangka menyambut Hari Kesehatan Nasional yang berlangsung di Kantor Pimpinan Pusat PKN, Jakarta, Selasa, 12 November 2024 kemarin.

Diskusi ini melibatkan beberapa praktisi sebagai narasumber, salah satunya pemerhati kesehatan ibu dan anak untuk Generasi Emas 2045, dr. Lucy Widasari yang menyoroti pentingnya transformasi kesehatan sebagai salah satu fondasi mencapai visi Indonesia Emas 2045.

dr. Lucy mencatat, Program Percepatan Penurunan Stunting (PPS) adalah kunci yang diharapkan mampu menjadi langkah awal penurunan target prevalensi stunting menjadi 14 persen pada tahun 2024 ini.

“Kondisi saat ini dalam upaya penurunan stunting belum optimal karena penurunan prevalensi stunting hanya 0,1 persen dalam satu tahun terakhir,” ujarnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya