Berita

Sektretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Simon Stiell dalam KTT Iklim PBB ke-29 (COP29)/PBB

Bisnis

Investasi Energi Bersih Ditaksir Capai Rp31.000 Triliun Buat Cegah Krisis Iklim

SELASA, 12 NOVEMBER 2024 | 14:12 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Investasi global dalam energi bersih dan infrastruktur ditaksir akan mencapai 2 triliun Dolar AS (Rp31.510 triliun) di sepanjang tahun ini.

Sekretaris Eksekutif Perubahan Iklim PBB, Simon Stiell dalam KTT Iklim PBB ke-29 (COP29) mengatakan bahwa nilai investasi tersebut hampir dua kali lipat dari bahan bakar fosil.

Menurut Stiell, saat ini keuangan iklim bukan lagi dilihat sebagai amal penggalangan dana, tetapi harus dilihat sebagai masalah kepentingan pribadi mendesak bagi setiap negara, termasuk negara kaya dan miskin.

“Kita harus bekerja lebih keras untuk mereformasi sistem keuangan global, memberi negara-negara ruang fiskal yang sangat mereka butuhkan,” katanya di Azerbaijan, seperti dikutip dari Arab News, Selasa 12 November 2024.

Dalam pertemuan tersebut, sekretaris perubahan iklim PBB itu memperingatkan bahwa pemanasan global dapat mempengaruhi semua aspek kehidupan manusia. Untuk itu, ia mendesak tindakan cepat untuk mengurangi kerusakan lebih lanjut.

“Apakah Anda ingin tagihan belanjaan dan energi Anda naik lebih tinggi lagi? Apakah Anda ingin negara Anda menjadi tidak kompetitif secara ekonomi? Apakah Anda benar-benar menginginkan ketidakstabilan global lebih lanjut, yang merenggut nyawa yang berharga? Krisis ini memengaruhi setiap individu di dunia dengan satu atau lain cara,” kata Stiell.

Ia juga mengatakan bahwa semua pihak harus menyetujui tujuan keuangan iklim global yang baru guna mempercepat transisi ke energi terbarukan an memastikan bahwa manfaatnya dirasakan semua negara dan masyarakat.

Stiell juga menekankan tanggung jawab global untuk mempercepat transisi ke energi terbarukan dan memastikan bahwa manfaatnya dirasakan oleh semua negara dan masyarakat.

“Kita harus sepakat tentang indikator adaptasi. Anda tidak dapat mengelola apa yang tidak Anda ukur. Kita perlu tahu apakah kita berada di jalur untuk meningkatkan ketahanan. Kita harus terus meningkatkan mekanisme baru untuk dukungan finansial dan teknis atas kerugian dan kerusakan,” katanya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya