Berita

Professor of Science, Technology, and Society Sociology Programme, School of Social Sciences Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir/Repro

Politik

Pakar: Disertasi Bahlil Dikerjakan Oknum Pusat Penelitian UI Secara Manipulatif

MINGGU, 10 NOVEMBER 2024 | 05:56 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Disertasi Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, ternyata dikerjakan oleh oknum dari salah satu pusat penelitian Universitas Indonesia (UI), dan dilakukan dengan cara-cara manipulatif.

Adalah Professor of Science, Technology, and Society Sociology Programme, School of Social Sciences Nanyang Technological University (NTU), Singapura, Sulfikar Amir, yang mendapatkan informasi tersebut. Sulfikar kemudian mengungkap hal tersebut dalam podcast kanal YouTube mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bambang Widjojanto.

Sulfikar mengatakan, kontroversi disertasi Bahlil di UI menjadi semacam puncak gunung es, yang mengindikasikan pendidikan tinggi Indonesia masih mudah dibeli untuk kepentingan ekonomi hingga politik.


"Kasus disertasi doktornya Bahlil ini menarik, karena baru saja organisasi penjaga lingkungan yang sangat terkenal, Jatam, itu mengirimkan surat protes kepada Bahlil, yang menyatakan bahwa mereka itu tidak pernah dijadikan narsum untuk disertasi Bahlil, tapi nama mereka dicantumkan dalam disertasinya Bahlil," ujar Sulfikar dikutip RMOL, pada Minggu dinihari, 10 November 2024.

Menurut Sulfikar, fakta baru dalam rangkaian kontroversi disertasi Bahlil itu menunjukkan adanya pelanggaran etika yang serius dalam dunia akademik, yang dikenal selalu menjaga integritas, kejujuran, dan transparansi.

"Ketika kita menjadikan seseorang sebagai narasumber untuk keperluan studi kita, kita harus memberi tahu bahwa ini adalah untuk study tentang ini, dan narasumber itu bebas untuk memberi informasi atau tidak memberi informasi," papar Sulfikar.

"Dan ketika informasi itu sudah diberikan, dan si pembuat atau penulis disertasi itu seharusnya melaporkan bahwa saya sudah mengutip (keterangan) anda di bagian ini, ini, dan ini," sambungnya.

Bahkan, hal yang fatal, Sulfikar mendapati bahwa yang mengerjakan disertasi Bahlil termasuk mencari data-data dan informasi-informasi dari Jatam, adalah oknum akademisi yang aktif di UI.

"Nah ternyata, orang-orang Jatam ini diwawancarai oleh seseorang yang afiliasi dengan salah satu pusat penelitian di Universitas Indonesia. Dan orang ini tidak pernah menyebutkan bahwa dia bekerja atau dia akan menggunakan data dari wawancara dengan orang Jatam ini untuk keperluan disertasi Bahlil. Ini adalah sebuah proses yang sangat-sangat tidak pantas," ucapnya dengan nada geram.

Oleh karena itu, Sulfikar memandang disertasi Bahlil merupakan sebuah malpraktik dalam dunia akademik, dan harus dipertanyakan bukan hanya dari kualitas pengerjaannya, tapi juga dari niat baik penulis disertasi itu sendiri.

"Disertasi itu sebuah proses untuk mendapatkan sebuah gelar akademik yang diberikan institusi pendidikan, atas karya dia yang memahami berbagai fenomena yang ada di masyarakat," tuturnya.

"Jadi dia memproduksi pengetahuan, karena pengetahuan ini harus jujur. Tapi kalau misalnya pengetahuan ini didasarkan pada data dan informasi yang diambil tidak secara etis, kita pertanyakan," demikian Sulfikar.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya