Pidato Ketua Umum Golkar, Bahlil Lahadalia saat sidang terbuka promosi doktor di Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Rabu, 16 Oktober 2024/RMOL
Disertasi Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia benar-benar bermasalah.
Setelah menuai sorotan karena dinilai melakukan plagiat lantaran memiliki kesamaan hingga 95 persen dengan mahasiswa UIN Jakarta, protes terkait disertasi doktoral Bahlil kini disampaikan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam).
"Melalui surat ini menyatakan penolakan atas pencantuman nama Jatam sebagai informan utama dalam disertasi milik Bahlil Lahadalia yang berjudul 'Kebijakan, Kelembagaan, dan Tata Kelola Hilirisasi Nikel yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Indonesia',"demikian isi surat yang dikirim Jatam kepada rektor, ketua senat, ketua dewan guru besar dan ketua majelis wali amanat Universitas Indonesia dikutip redaksi, Kamis 7 November 2024.
Jatam, dalam surat yang ditandatangani Melky Nahar selaku Koordinator Nasional Jatam itu, menyatakan tidak pernah memberikan persetujuan baik secara tertulis maupun lisan untuk menjadi informan utama bagi disertasi Bahlil.
Dijelaskan bahwa Jatam hanya memberikan persetujuan untuk diwawancarai seseorang bernama Ismi Azkya yang memperkenalkan diri sebagai peneliti di Lembaga Demografi UI.
Ismi menyampaikan kepada Jatam sedang mengerjakan penelitian berkaitan dengan dampak hilirisasi nikel bagi masyarakat di wilayah tambang.
"Kami tidak diberi informasi yang layak dan memadai bahwa wawancara tersebut merupakan salah satu proses penelitian bagi disertasi Bahlil Lahadalia. Selain itu, Ismi Azkya tidak dapat memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai tujuan penelitiannya setelah kami mengetahui nama Jatam dicatut sebagai informan utama dalam disertasi Bahlil Lahadalia," tulis surat Jatam.
"Kami menuntut nama Jatam beserta seluruh informasi yang telah diberikan untuk dihapus dari disertasi tersebut," demikian petikan terakhir surat Jatam.