Berita

Donald Trump/Net

Bisnis

Kemenangan Trump Jadi Alarm Bahaya Bagi Perekonomian RI?

KAMIS, 07 NOVEMBER 2024 | 16:02 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kembalinya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS) diprediksi bakal memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi Indonesia.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengatakan bahwa kemenangan Trump di Pemilihan Presiden (Pilpres) AS ini akan memicu penguatan nilai tukar Dolar AS hingga suku bunga The Fed yang tinggi.

“Kami melihat kemungkinan (kemenangan Trump) akan menyebabkan mata uang Dolar AS akan kuat, suku bunga Amerika akan tetap tinggi, dan tentu saja perang dagang masih berlanjut," kata Perry dalam Rapat Kerja Komisi XI DPR RI, Rabu, 6 November 2024.

Menurut Perry, dinamika ini akan berdampak langsung pada negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Salah satu dampaknya adalah tekanan terhadap nilai tukar Rupiah, yang berpotensi melemah akibat penguatan dolar.

Selain itu, Perry juga mengingatkan adanya risiko arus modal asing yang keluar dari Indonesia, yang dapat menambah ketidakpastian di pasar keuangan domestik. 

“Dinamika ini yang akan berdampak ke seluruh negara, khususnya emerging market, termasuk Indonesia, yaitu satu tekanan-tekanan terhadap nilai tukar, kedua arus modal, dan ketiga adalah bagaimana ini berpengaruh kepada dinamika ketidakpastian di pasar keuangan,” ujar Perry.

Untuk mengantisipasi potensi risiko tersebut, Bank Indonesia bersama pemerintah dan Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), kata Perry berkomitmen menjaga stabilitas ekonomi dan pasar keuangan nasional. BI juga akan terus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan melalui koordinasi erat dengan berbagai pihak.

"Ini yang kemudian kita harus respons secara hati-hati, Bank Indonesia untuk itu terus menyampaikan komitmen kami menjaga stabilitas dan turut mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, bersinergi erat dengan pemerintah dan KSSK," pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya