Berita

Pemungutan suara di Amerika Serikat/Reuters

Bisnis

Bentrok Trump-Harris Angkat Wall Street, Dolar AS Ganas

RABU, 06 NOVEMBER 2024 | 14:20 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Sentimen dengan cepat berbalik positif di Bursa Wall Street. Proses pemilihan presiden yang sedang berlangsung dijadikan pijakan untuk bertaruh optimis dengan menggelar aksi akumulasi agresif. Gerak Indeks yang telah terkapar merah di sesi sebelumnya, berbalik terangkat curam di sesi hari kedua pekan ini.

Lonjakan Indeks tak berhenti di sini, pantauan pada indeks Dow futures memperlihatkan, Indeks DJIA yang melonjak curam lebih dari 1 persen di tengah proses perhitungan hasil pilpres dimulai. Catatan menunjukkan, Indeks DJIA di sesi reguler sebelumnya yang menutup dengan melesat 1,02 persen di 42.221,88, sementara indeks S&P500 melambung 1,23 persen di 5.782,76 dan indeks Nasdaq yang melompat 1,43 persen di 18.439,17.

Pelaku pasar terlihat kukuh dalam optimisme dalam menyambut hasil pilpres. Situasi tersebut kemudian mampu berlanjut hingga sesi perdagangan pagi ini di Asia, Rabu 6 November 2024. Pantauan menunjukkan, seluruh Indeks di Bursa saham utama Asia yang kompak menjejak zona hijau, meski dalam rentang yang bervariasi.


Hingga ulasan ini disunting, Indeks Nikkei (Jepang) meloncat liar 2,26 persen untuk menginjak kisaran 39.344,51, sementara Indeks ASX200 (Australia) menanjak 0,7 persen di 8.188,5 dan indeks KOSPI (Korea Selatan) yang merosot curam  1,19 persen di 2.546,21. Lonjakan fantastis Indeks Nikkei, selain dilatari optimisme dari Wall Street, mendapatkan suntikan sentimen tambahan dari rilis hasil pertemuan bank Sentral Jepang, BoJ yang menyebutkan bahwa opsi kenaikan suku bunga masih terbuka bila terjadi pertumbuhan ekonomi sebagaimana ditargetkan.

Rilis tersebut seakan kian mengukuhkan sentimen positif dari Wall Street, hingga melambungkan Indeks Nikkei dalam rentang sangat tajam.

Namun sayangnya, momentum optimisme di bursa global terlihat kurang berdampak pada sesi perdagangan saham di Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang membuka sesi pertengahan pekan ini dengan menguat moderat, dengan cepat beralih ke zona merah. Gerak merah IHSG kemudian terlihat cenderung konsisten di sepanjang sesi pagi ini.

Hingga sesi perdagangan pagi ditutup, IHSG singgah di posisi 7.461,54 atau turun 0,41 persen. Kelesuan yang mendera IHSG kali ini kembali terlihat kontras dengan kinerja Indeks di Asia. Laporan lebih jauh menunjukkan, kinerja saham unggulan yang sesungguhnya tak terlalu mengkhawatirkan.

Sejumlah saham unggulan yang masuk dalam jajaran teraktif ditransaksikan kembali merosot, seperti: BBRI, BMRI, BBNI, BBCA, UNVR, dan  ASII. Sementara sejumlah saham unggulan lain masih mampu bertahan hijau, seperti: ADRO, UNTR, dan INDF.

Dolar AS Kian Ganas

Kelesuan yang belum berakhir di bursa saham Indonesia terkesan berseiring dengan situasi di pasar uang. Laporan menyebutkan, nilai tukar Rupiah yang kembali terhajar runtuh oleh mengganasnya Dolar AS.

Pantauan juga menyebutkan, kinerja seluruh mata uang utama dunia yang terperosok curam dalam menyambut jalannya proses perhitungan hasil pilpres AS. Sementara proses perhitungan terkini memperlihatkan sangat ketatnya perolehan suara Trump dan Harris, pelaku pasar terlebih dulu mengantisipasi kemungkinan melonjaknya Dolar AS akibat kebijakan pemerintahan baru yang akan terbentuk.

Kerontokan mata uang utama dunia tersebut secara seragam dan signifikan dengan mudah menyeret mata uang Asia dalam zona merah. Rupiah yang pada sesi perdagangan kemarin mampu beralih menguat tipis, kini kembali runtuh tajam.

Hingga sesi perdagangan siang ini berlangsung, Rupiah tercatat diperdagangkan di kisaran Rp15.824 per Dolar AS atau merosot tajam 0,6 persen. Pantauan juga memperlihatkan, nilai tukar Dolar Singapura dan Baht Thailand serta Ringgit Malaysia yang merosot paling parah di Asia dengan masing-masing anjlok 1,6 persen dan 1,3 persen serta 1,2 persen.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Usut Tuntas Bandara Ilegal di Morowali yang Beroperasi Sejak Era Jokowi

Senin, 24 November 2025 | 17:20

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

UPDATE

Duka Banjir di Sumatera Bercampur Amarah

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:04

DKI Rumuskan UMP 2026 Berkeadilan

Jumat, 05 Desember 2025 | 06:00

PIER Proyeksikan Ekonomi RI Lebih Kuat pada 2026

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:33

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

Kemenhut Cek Kayu Gelondongan Banjir Sumatera Pakai AIKO

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:00

Pemulihan UMKM Terdampak Bencana segera Diputuskan

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:35

Kaji Ulang Status 1.038 Pelaku Demo Ricuh Agustus

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:28

Update Korban Banjir Sumatera: 836 Orang Meninggal, 509 Orang Hilang

Jumat, 05 Desember 2025 | 04:03

KPK Pansos dalam Prahara PBNU

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:17

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Selengkapnya