Berita

Ilustrasi/Net

Politik

Permendag 8/2024 Bukan Monster di Balik Pailitnya Sritex

RABU, 06 NOVEMBER 2024 | 13:40 WIB | LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 Kebijakan dan Pengaturan Impor bukanlah penyebab PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) pailit.

Dikatakan Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, kondisi industri tekstil dan garmen di Indonesia sudah lesu, bahkan sebelum Permendag tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor tersebut keluar.

Sritex merupakan pemasok seragam militer negara NATO dan telah memiliki pasar di lebih dari 100 negara.

Peter meminta dilakukan kajian agar tak terburu-buru menilai keluarnya penyebab pailitnya Sritex akibat Permendag 8/2024. Padahal Permendag itu dikeluarkan untuk melindungi industri dalam negeri dari impor.

“Makanya kita juga tidak bisa secara terburu-buru mengatakan ini disebabkan oleh Permendag 8/2024, apalagi jauh banget dari kita menyebutnya sebagai monsternya di Permendag 8/2024,” ujar Piter kepada wartawan, Rabu, 6 November 2024.

Kata dia, rentang pendek waktu keluarnya Permendag 8/2024 pada bulan Mei 2024 dan pailitnya Sritex pada bulan Oktober 2024 juga dinilai menjadi alasan tak keterkaitan keduanya. Piter pun menilai Sritex pailit karena salah kelola perusahaan.

“Sebagai informasi, Permendag Nomor 8 ini keluarnya 17 Mei 2024, kan nggak mungkin hanya dalam kurun waktu Mei 2024 sampai Oktober 2024 si Sritex kolaps,” ujar Piter. 

Pada sisi lain, Piter sepakat bahwa PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) tersebut harus diselamatkan. Sebab Sritex menjadi wajah industri tekstil Indonesia di kancah global.

“Saya sependapat Sritex ini kalau disebut sebagai wajahnya tekstil Indonesia karena kemampuan bersaing globalnya, Sritex sudah diakui,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

Besar Kemungkinan Bahlil Diperintah Jokowi Larang Pengecer Jual LPG 3 Kg

Selasa, 04 Februari 2025 | 15:41

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Prabowo Harus Pecat Bahlil Imbas Bikin Gaduh LPG 3 Kg

Senin, 03 Februari 2025 | 15:45

Bahlil Gembosi Wibawa Prabowo Lewat Kebijakan LPG

Senin, 03 Februari 2025 | 13:49

UPDATE

Cuma Rebut 1 Gelar dari 4 Turnamen, Ini Catatan PBSI

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:37

Anggaran Dipangkas Belasan Triliun, Menag: Jangan Takut!

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:31

Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,03 Persen Sepanjang 2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:23

Aset Raib ID Food Ancam Asta Cita Prabowo

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:13

Persoalkan Penetapan Tersangka, Tim Hukum Hasto Ungkap Sprindik Bocor

Rabu, 05 Februari 2025 | 13:10

Setelah Identifikasi, Jasa Raharja Pastikan Salurkan Santunan Kecelakaan GTO Ciawi

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:59

Truk Pengangkut Galon Kecelakaan, Saham Induk Aqua Anjlok Merosot 1,65 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:57

Komisi V DPR Minta Polisi Investigasi Perusahaan Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:51

Partai Buruh Geruduk Kantor Bahlil Protes LPG 3 Kg Langka

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:41

DPR Siap Bikin Panja Imbas Laka Maut Truk Galon Aqua

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30

Selengkapnya