(kiri ke kanan) Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Kepala BGN Dadan Hindayana, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, dan Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria/Istimewa
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto menjadi fokus lintas kementerian.
Pada Selasa, 5 November 2024, Kementerian Koperasi (Kemenkop), Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT), dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan rapat koordinasi terkait MBG.
Menteri Koperasi, Budi Arie Setiadi menyatakan, salah satu peran koperasi nantinya adalah penyediaan susu. Susu adalah komponen penting dalam MBG.
"Koperasi susu Indonesia potensinya besar sekali, sehingga perlu diorganisir dan diberikan investasi berupa alat pengolahan susu yang berkualitas,” ucap Budi lewat keterangan resminya, Selasa, 5 November 2024.
Program MBG sendiri tidak hanya fokus pada peningkatan gizi anak-anak, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat di pedesaan.
Namun, Budi Arie mengakui bahwa saat ini sebagian besar koperasi susu baru mampu melakukan proses pasteurisasi. Padahal, untuk memenuhi kebutuhan program MBG diperlukan susu dengan kualitas ultra high temperature (UHT).
Oleh karena itu, ia menilai koperasi-koperasi susu itu perlu diorganisir dan diberikan dukungan berupa alat pengolahan susu yang lebih mumpuni.
“Nanti kami akan berkeliling, jika ada yang perlu penguatan modal, ada LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir) Koperasi yang siap membiayai koperasi-koperasi lewat dana bergulir,” pungkasnya.
Turut hadir dalam rapat Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono; Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Ahmad Riza Patria; dan Kepala BGN Dadan Hindayana.