Berita

Hasnu Ibrahim/Ist

Politik

Pilkada Diprediksi Rawan Terjebak Kartel Ekonomi, Khususnya Papua

SELASA, 05 NOVEMBER 2024 | 16:41 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 2024 diprediksi akan disusupi kepentingan ekonomi oleh kelompok kartel, terutama di wilayah timur Indonesia yang memiliki sumber daya alam melimpah.

Aktivis Pengurus Besar Perhimpunan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Hasnu Ibrahim mendapati dalam hasil pemantauannya terkait penyelundupan kepentingan kartel dalam Pilkada Serentak 2024, khususnya di Papua.

"Pilkada bukan lagi dipahami sebagai proses demokrasi yang membebaskan dan mensejahterakan seperti tujuan awalnya, melainkan Pilkada telah dipahami sebagai proses ‘bisnis politik dan bisnis ekonomi’," ujar Hasnu kepada Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, pada Selasa, 5 November 2024.

Dia menuturkan, pilkada yang cenderung materialis dan transaksional bakal menjadi sasaran empuk dari proyek gentong babi (pork barrrel projects).

"Watak kekuasaan seperti itu tidak saja terjadi pada level pemerintahan pusat, melainkan juga terjadi di pemerintahan daerah di Indonesia," tuturnya.

"Hal itu tercermin dari proses pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak pada tahun 2024 ini yang memuat banyak masalah," sambung mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PB PMII itu.

Hasnu menyebutkan, temuannya terkait permainan kartel politik dalam menguasai peta kemenangan Pilkada Papua.

"Beberapa hari lalu, semisal, publik mendapatkan informasi (video viral) terkait dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh Pj Wali Kota Jayapura, di mana ikut 'bermain' dalam Pilkada dengan menggunakan fasilitas negara dan jabatan publiknya untuk mengerahkan dukungan," ungkapnya.

Oleh karena itu, Hasnu mendorong Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk menindak dugaan pelanggaran yang terjadi di Pilkada Papua.

"Selanjutnya, bagaimana langkah konkrit Bawaslu Papua sebagai lembaga pengawas pemilu, dalam memproses persoalan ini sebagai dugaan awal atas pelanggaran pemilu yang dilakukan Pj Wali Kota Jayapura?" tuturnya.

"Hingga kini, publik belum mendapatkan jawaban resmi dari Bawaslu Provinsi Papua," demikian Hasnu menambahkan.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tiga Hakim PN Surabaya Tersangka Dugaan Suap Diperiksa di Kejagung

Selasa, 05 November 2024 | 14:04

Beberapa Jam Sebelum Pilpres AS, Korut Luncurkan Rudal Balistik ke Laut Timur

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Pembiayaan Hijau Jadi Kunci Percepatan SDGs

Selasa, 05 November 2024 | 13:58

Dipimpin Titiek Soeharto, Komisi IV DPR Rapat Bareng Kementan

Selasa, 05 November 2024 | 13:57

Cegah Pelanggaran Etik, DKPP Rakor Bareng 622 Penyelenggara Pemilu

Selasa, 05 November 2024 | 13:53

Susun Prolegnas 2025-2029, Baleg DPR Bahas Revisi UU Hak Cipta

Selasa, 05 November 2024 | 13:51

BPOM Sita Puluhan Ribu Kemasan Latio Imbas Kasus Keracunan

Selasa, 05 November 2024 | 13:45

Laporan Dugaan Gratifikasi Private Jet Kaesang Masih Berproses di KPK

Selasa, 05 November 2024 | 13:36

DKPP Terima 584 Pengaduan Pilkada, Terbanyak di Sumut

Selasa, 05 November 2024 | 13:35

Masih Sakit, Megawati Belum Bisa Bertemu Prabowo

Selasa, 05 November 2024 | 13:20

Selengkapnya