Berita

Diplomat senior Kementerian Luar Negeri RI, Ple Priatna/Repro

Dunia

Pengamat: Perang Tidak Proporsional, Misi Utama Israel Jelas Pemusnahan Etnis

SENIN, 04 NOVEMBER 2024 | 13:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Eskalasi militer di Jalur Gaza yang meluas ke wilayah sekitarnya, menunjukkan kegagalan dunia mencegah tindakan sewenang-wenang Israel.

Hal itu ditegaskan oleh Diplomat senior Kementerian Luar Negeri RI, Ple Priatna dalam tayangan video di kanal Youtube Obrolan Waras bersama Bambang Widjojanto yang dirilis pada Senin, 4 November 2024.

Menurut Priatna, perang di Jalur Gaza dan sekitarnya sudah di luar batas kenormalan manusia, dengan korban tewas tercatat 43.000 orang dan korbannya sebagian besar merupakan sipil anak-anak dan perempuan.

"Krisis yang sudah melewati jauh dari kewarasan. Ini sudah di luar batas kenormalan manusia," ujarnya.

Dia menyoroti bagaimana Israel membuat Gaza sudah seperti open-air prison atau penjara terbuka terbesar di dunia. Pasukan IDF tidak hentinya menggempur objek non-militer penting, kemudian penyetopan bantuan di gerbang Rafah yang mengakibatkan semakin buruknya krisis kemanusiaan di wilayah tersebut.

Priatna menilai apa yang dilakukan Israel sudah bukan lagi perang melawan milisi Hamas, sebagaimana yang mereka gaungkan, melainkan telah menjadi kejahatan genosida dan tujuan utamanya ialah pemusnahan.

"Sudah sampai detail kejahatan memang disiapkan IDF menggunakan sarana sipil untuk melakukan ethnic cleansing. Karena semua dihancurkan. Ini pemusnahan etnis yang didukung oleh Amerika. Tidak dihalangi sama sekali oleh Amerika," kata dia.

Menurutnya, sejak awal perang memang sudah tidak proporsional, di mana lawan Israel yakni Hamas dan Hizbullah adalah kelompok militer yang tidak setingkat dengan negara.

"Perang ini sudah tidak jelas, ini genosida, tidak ada tujuan untuk perlawanan yang seimbang, satu hamas dan Hizbullah itu milisi," paparnya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya