Berita

Ilustrasi/Net

Nusantara

Harga GKP di Tingkat Petani Lampung Tertinggi Rp6.300 per Kg

SABTU, 02 NOVEMBER 2024 | 05:58 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

RMOL.  Selama Oktober 2024, Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat 49 observasi dalam survei harga produsen gabah. Observasi tersebut mencakup 30 observasi gabah kualitas Gabah Kering Panen (GKP) atau sekitar 61,22 persen dari total, dan 19 observasi gabah kualitas Gabah Kering Giling (GKG) atau 38,78 persen.

Kepala BPS Lampung, Atas Parlindungan Lubis menyampaikan, harga gabah kualitas GKP di tingkat petani pada Oktober 2024 berada di angka Rp6.165,00 per kilogram. Kemudian harga tertinggi kualitas GKP di tingkat petani mencapai Rp6.300,00 per kilogram. 

Harga ini ditemukan pada Varietas Ciherang di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, Varietas Inpari 32 HDB di Kecamatan Seputih Raman, Kabupaten Lampung Tengah, serta Varietas IR-64 di Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur.


“Sementara itu, harga terendah kualitas GKP tercatat Rp6.000,00 per kilogram untuk Varietas Ciherang dan IR-64 di Kecamatan Penengahan, Kabupaten Lampung Selatan, serta Varietas Inpari 32 HDB di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah,” ungkapnya, dikutip RMOLLampung, Jumat (1/11).

Di tingkat penggilingan, harga gabah tertinggi tercatat Rp6.500,00 per kilogram untuk gabah kualitas GKP Varietas Ciherang di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. 

Di sisi lain, harga terendah di tingkat penggilingan sebesar Rp6.100,00 per kilogram tercatat di gabah Varietas Ciherang dan IR-64 di Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan, serta Inpari 32 HDB di Kecamatan Punggur, Lampung Tengah.

BPS juga melaporkan adanya penurunan harga rata-rata gabah kualitas GKP di tingkat petani sebesar 0,35 persen, dari Rp6.186,67 per kilogram menjadi Rp6.165,00 per kilogram. Sementara itu, harga rata-rata kualitas GKP di tingkat penggilingan mengalami penurunan tipis sebesar 0,07 persen, dari Rp6.298,89 per kilogram menjadi Rp6.294,17 per kilogram. 

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya