Berita

Nikel/Net

Bisnis

Cadangan Nikel Melimpah, Lima Tahun Lagi RI Bakal Kaya Raya

RABU, 30 OKTOBER 2024 | 13:04 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

  Indonesia akan mempunyai peran strategis di kancah global dalam lima tahun ke depan, khususnya, terkait pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

Hal itu disampaikan Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, merujuk dari ketersediaan cadangan nikel yang cukup melimpah serta sumber daya mineral pendukung lainnya sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik.

"Ke depan kita makin strategis, tadi kita ambil contoh aja, waktu ada panel analis itu mereka menyampaikan bahwa Indonesia akan sangat berperan di nikel," ujar Hendi, di sela ajang London Metal Exchange (LME) Week 2024 di London,  dikutip Rabu 30 Oktober 2024. 


Menurutnya, saat ini supply chain dari Indonesia sebesar 60 persen. Namun 5 tahun ke depan diproyeksikan mencapai 75 persen. 

Namun begitu, ia mengakui bahwa banyak tantangan-tantangan yang dihadapi saat ini dengan situasi geopolitik, salah satunya perang dagang antara China dan Amerika.

Dikutip dari CNBC, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo mengatakan untuk saat ini pihaknya tidak ingin menguasai seluruh komoditas mineral strategis yang ada. MIND ID hanya akan fokus pada mineral yang mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik.

"Kita gak mau mineral strategis semua kita kuasai, hanya yang penting dan mendukung ekosistem EV battery, itu yang kita kelola upstream, midstream, hilirisasi dan penguasaan pasar, itu yang perlu kita kelola, baik tata kelola dan niaganya," katanya, dalam acara CNBC Indonesia MINDialogue. 

Dari 47 komoditas tambang yang diklasifikasikan sebagai mineral kritis, MIND ID setidaknya telah menguasai 14 komoditas tambang. Hal ini dalam rangka perusahaan untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. 

Kementerian ESDM mengatakan, cadangan komoditas nikel di Indonesia masih menjadi yang terbesar di dunia atau setara dengan 23 persen cadangan di dunia.

Dikutip dari laman ESDM.go.id, total, Indonesia memiliki sumber daya nikel mencapai 17,7 miliar ton bijih dan 177,8 juta ton logam, dengan jumlah cadangan 5,2 miliar ton bijih dan 57 juta ton logam.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya