Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
Sepekan jelang pemilihan umum, Presiden Amerika Serikat Joe Biden memicu kontroversi setelah mengolok pendukung kandidat Partai Republik Donald Trump sebagai sampah.
Biden mengomentari lelucon rasis yang dibuat seorang komedian di acara kampanye Trump di New York baru-baru ini yang menyamakan keturunan Puerto Riko dengan pulau sampah.
Presiden AS yang akan segera lengser itu kemudian menuduh balik pendukung Trump seperti sampah karena lelucon rasis tak masuk akal yang kerap mereka utarakan.
"Satu-satunya sampah yang saya lihat beredar di luar sana adalah para pendukungnya, penghujatannya terhadap warga Latin tidak masuk akal, dan itu tidak mencerminkan Amerika. Itu benar-benar bertentangan dengan semua yang telah kita lakukan," tegasnya, seperti dimuat
Reuters pada Rabu, 30 Oktober 204.
Biden lebih lanjut memberikan pandangannya terhadap orang Puerto Rico yang baik dan terhormat, tidak seperti yang digambarkan para pendukung Trump.
"Saya tidak mengenal orang Puerto Rico yang, yang saya kenal atau Puerto Rico, tempat saya berasal di negara bagian asal saya Delaware, mereka adalah orang-orang yang baik, sopan, dan terhormat,” kata Biden.
Trump, yang sedang mengadakan kampanye di Allentown, merespons pernyataan Biden dengan menyebutnya sangat mengerikan.
Dia teringat bahwa komentar Biden sama dengan apa yang pernah Hillary Clinton kepada para pendukungnya dengan menyebut mereka sebagai "orang-orang yang menyedihkan" pada tahun 2016.
"Jadi, Anda harus ingat Hillary, dia mengatakan 'menyedihkan'. Menurut saya, 'sampah' lebih buruk," ujar Trump.
Dalam upaya menghindari kesalahpahaman, Biden kemudian mencoba menjelaskan pernyataannya di X.
“Sebelumnya hari ini saya menyebut retorika kebencian tentang Puerto Rico yang dilontarkan oleh pendukung Trump di rapat umum Madison Square Garden sebagai sampah yang merupakan satu-satunya kata yang dapat saya pikirkan untuk menggambarkannya,” tulis Biden.
”Penggambarannya terhadap orang Latin tidak dapat diterima. Itu saja yang ingin saya katakan. Komentar di rapat umum itu tidak mencerminkan siapa kita sebagai sebuah bangsa,” tambahnya.
Calon wakil presiden Trump, Senator Ohio J D Vance menyebut komentar Biden menjijikkan.
“Ini menjijikkan. Kamala Harris dan bosnya Joe Biden menyerang separuh negara,” tulisnya di X.
Karoline Leavitt, Sekretaris Pers Nasional Kampanye Trump, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Trump didukung oleh orang Latin, pemilih kulit hitam, petugas penegak hukum pekerja serikat, agen patroli perbatasan, dan orang Amerika dari semua agama.
"(Kamala) Harris, (Tim) Walz, dan Biden telah melabeli orang-orang Amerika yang hebat ini sebagai fasis, Nazi, dan sekarang, sampah," kata Leavitt.